loading...
PM Israel Benjamin Netanyahu terbang ke AS meski sedang diburu Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas kejahatan perang Zionis di Jalur Gaza, Palestina. Foto/Anadolu
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terbang ke Washington pada hari Minggu untuk bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Netanyahu tak peduli bahwa dirinya diburu Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang beranggotakan 125 negara atas kejahatan perang Zionis di Jalur Gaza, Palestina.
Dalam pernyataan sebelum keberangkatan di Bandara Ben Gurion, Netanyahu menyebut pertemuannya dengan Trump sebagai "sebuah kesaksian atas kekuatan aliansi Israel-Amerika”.
“Pembicaraan dengan Trump akan membahas isu-isu kritis yang dihadapi Israel dan kawasan kita: kemenangan atas Hamas, pembebasan semua sandera kita, dan penanganan poros teror Iran dalam semua komponennya,” katanya, yang dilansir Anadolu, Senin (3/2/2025).
"Kita dapat memperkuat keamanan Israel, memperluas lingkaran perdamaian lebih jauh, dan mengantar masuk era luar biasa di luar imajinasi kita," ujarnya.
Dia diperkirakan akan kembali ke Israel pada hari Kamis setelah diskusi penting di Washington.
Kantor Netanyahu mengatakan pada hari Sabtu bahwa perdana menteri akan memulai pembicaraan tentang gencatan senjata Gaza tahap kedua, yang mulai berlaku pada 19 Januari, pada hari Senin.
Perjanjian gencatan senjata tiga tahap tersebut mencakup pertukaran tahanan dan ketenangan yang berkelanjutan, yang bertujuan untuk gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Faksi-faksi perlawanan Palestina telah membebaskan 18 tawanan berdasarkan perjanjian tersebut dengan imbalan ratusan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya