Rusia dan AS Kompak Tekan Ukraina Gelar Pemilu, Rezim Zelensky Panik

1 day ago 3

Selasa, 04 Februari 2025 - 09:35 WIB

loading...

Rusia dan AS Kompak...

Rusia dan AS kompak menekan Ukraina menggelar Pemilu, membuat rezim Presiden Volodymyr Zelensky panik. Foto/X @ZelenskyyUa

KYIV - Rusia dan Amerika Serikat (AS) telah kompak menekan Ukraina untuk mengadakan Pemilu. Hal itu memicu kepanikan rezim Presiden Volodymyr Zelensky karena terancam lengser ketika Kyiv berupaya menangkis invasi Moskow.

Kekompakan Moskow dan Washington yang langka tersebut telah memicu kekhawatiran di Ukraina bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bermaksud untuk mengadu domba Kyiv dan Washington mengenai cara untuk mengakhiri perang.

Selama akhir pekan, utusan khusus Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Ukraina dan Rusia, Keith Kellogg, mengatakan: "Di sebagian besar negara demokrasi, pemilihan umum (Pemilu) tetap diadakan bahkan selama masa perang. Saya pikir itu penting. Saya yakin itu baik untuk demokrasi. Keindahan demokrasi yang kuat adalah memiliki lebih dari satu calon potensial."

Baca Juga

Intelijen Rusia Ungkap NATO Berencana Gulingkan Presiden Zelensky

Moskow—tempat Putin sering menyatakan bahwa dia tidak mengakui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai pemimpin yang sah— berdebat di belakang Kellogg pada hari Senin, dengan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan: "Masa jabatan Presiden Zelensky telah berakhir."

Doa mengatakan bahwa legitimasi kepemimpinan Ukraina akan diperlukan sebagai bagian dari setiap proses perdamaian.

Kyiv, pada bagiannya, khawatir bahwa penyelenggaraan Pemilu pada saat ini akan membahayakan kohesi Ukraina dan membuka negara itu terhadap kampanye pengaruh Rusia yang mengganggu stabilitas.

Pernyataan Kellogg, dan penerimaan cepat Kremlin terhadapnya, telah memicu tanda bahaya.

Seorang mantan menteri Ukraina, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas subjek sensitif itu secara bebas, mengatakan kepada Politico: "Keselarasan pemilihan umum antara Washington dan Moskow mengkhawatirkan."

"Saya melihatnya sebagai bukti pertama bahwa Trump dan Putin sepakat bahwa mereka ingin Zelensky lengser," katanya.

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

3 Serangan Paling Brutal...

22 menit yang lalu

Dahsyatnya Jet Tempur...

25 menit yang lalu

Mengapa Negara Sekutu...

1 jam yang lalu

China Harusnya Tak Marah...

1 jam yang lalu

Hamas Lobi Indonesia...

1 jam yang lalu

 Beda dengan...

2 jam yang lalu

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |