loading...
Ledakan bom guncang kompleks perumahan di Moskow menewaskan pemimpin separatis Ukraina pro-Rusia. Foto/Moskva News Agency
MOSKOW - Sebuah ledakan bom mengguncang lobi kompleks perumahan di timur laut Moskow, Rusia, pada Senin dini hari. Ledakan tersebut menewaskan seorang pemimpin separatis Ukraina pro-Kremlin.
Armen Sarkisyan, pendiri Batalyon Arbat, tewas setelah dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Komite Investigasi Rusia kemudian mengonfirmasi kematian pemimpin separatis Ukraina tersebut.
Menurut harian bisnis Kommersant, salah satu pengawal Sarkisyan juga tewas dalam ledakan itu. Lima orang terluka secara keseluruhan.
Video yang dibagikan oleh pejabat penegak hukum setempat menunjukkan kerusakan parah di lobi kompleks perumahan Scarlet Sails di tepi Sungai Moskow.
Kantor berita TASS, mengutip pejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa serangan bom itu "diperintahkan dan direncanakan dengan seksama", tetapi tidak menyebutkan siapa yang diduga berada di balik ledakan tersebut.
Para penyidik mengatakan mereka berada di lokasi ledakan sebagai bagian dari penyelidikan kriminal. Kommersant mencatat bahwa penyelidikan itu dapat diklasifikasi ulang sebagai penyelidikan terorisme jika muncul bukti dugaan keterlibatan Ukraina.
Kommersant melaporkan bahwa Batalyon Arbat pimpinan Sarkisyan, yang bertempur di pihak Rusia dalam perangnya melawan Ukraina, terdiri dari sekitar 500 orang, yang sebagian besar adalah etnis Armenia.
Menurut laporan media Rusia, Sarkisyan lahir di Armenia tetapi pindah ke kota Horlivka di Ukraina timur saat masih muda.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya