Belum Menjabat, Kabinet Donald Trump Sudah Diancam Bom

2 months ago 34

Kamis, 28 November 2024 - 12:53 WIB

loading...

Belum Menjabat, Kabinet...

Belum resmi menjabat, para anggota dari tim pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump sudah diancam bom. Foto/via New York Post

WASHINGTON - Beberapa anggota dari kabinet Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menerima sejumlah ancaman, termasuk ancaman bom, meski mereka belum resmi menjabat.

FBI mengatakan seorang anggota tim pemerintahan Trump melaporkan ketakutanterhadapancaman bom pipa yang dikirim peneror dengan pesan "pro-Palestina".

Calon duta besar AS untuk PBB dan calon kepala Badan Perlindungan Lingkungan, serta calon Jaksa Agung yang menarik diri, mengatakan mereka termasuk di antara anggota kabinet Trump yang telah menerima rentetan ancaman tersebut.

Baca Juga

Bos Intelijen AS Pilihan Donald Trump Dituduh Sebagai Aset Rusia

"FBI mengetahui banyaknya ancaman bom dan insiden swatting yang menargetkan calon dan pejabat pemerintahan yang baru, dan kami bekerja sama dengan mitra penegak hukum kami," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Kamis (28/11/2024).

Swatting mengacu pada praktik di mana polisi mendapat panggilan telepon dengan segera ke rumah seseorang dengan alasan palsu. Panggilan telepon palsu seperti itu umum terjadi di AS dan telah menyebabkan banyak tokoh politik senior menjadi sasaran dalam beberapa tahun terakhir.

Karoline Leavitt, juru bicara tim transisi Trump, sebelumnya mengatakan bahwa beberapa pejabat dan calon pejabat menjadi sasaran ancaman kekerasan yang tidak mencerminkan Amerika terhadap nyawa mereka dan orang-orang yang tinggal bersama mereka.

Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden yang akan lengser telah diberi pengarahan tentang ancaman tersebut.

"Gedung Putih berkomunikasi dengan penegak hukum federal dan tim Presiden terpilih, dan terus memantau situasi dengan saksama," kata seorang juru bicara Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

"Presiden dan pemerintahan dengan tegas mengutuk ancaman kekerasan politik."

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

Usai Netanyahu, ICC...

44 menit yang lalu

Mengapa Perebutan Masjid...

47 menit yang lalu

Ini Teks Lengkap Perjanjian...

1 jam yang lalu

Pria Jepang Ini Bobol...

1 jam yang lalu

Dahului China, Taiwan...

2 jam yang lalu

Prancis Enggan Patuhi...

3 jam yang lalu

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |