loading...
Pejabat Hamas Basem Naim. Foto/PalinfoAr/X
JALUR GAZA - Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza dan mengambil alih kendali daerah kantong itu dengan paksa "merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan memperkuat hukum rimba di tingkat internasional".
Pernyataan tegas itu diungkap anggota biro politik Hamas, Basem Naim, pada Rabu (5/2/2025).
"Selama 15 bulan, Netanyahu dan pemerintahan fasisnya telah mencoba mengusir penduduk Jalur Gaza dan gagal mencapai tujuan ini di hadapan keteguhan dan kepatuhan rakyat kami terhadap tanah dan tanah air mereka," tegas Naim.
"Apa yang gagal dilakukan pendudukan, tidak ada pemerintahan atau kekuatan Amerika di dunia yang akan berhasil melaksanakannya," ungkap dia.
Gaza, lanjut Naim, sangat membutuhkan rencana rekonstruksi komprehensif setelah kehancuran sistematis yang disebabkan serangan militer rezim apartheid Israel.
Menurut dia, “Masalah dengan rekonstruksi bukanlah keberadaan warga Palestina di tanah mereka, melainkan kelanjutan pendudukan Zionis dan pengepungan Jalur Gaza yang mencekik selama lebih dari 17 tahun dengan dukungan Amerika.”
Pemimpin Hamas menyerukan tindakan regional dan internasional yang mendesak untuk mengakhiri rencana jahat ini, karena setiap upaya melaksanakan rencana tersebut akan mengganggu keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut.
Komentar Naim muncul setelah Trump menyatakan dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa, “AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan memilikinya.”
Trump melanjutkan dengan mengisyaratkan suatu hari nanti Gaza bisa menjadi “Riviera Timur Tengah.”
(sya)
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya