Nahdlatul Ulama: Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza Memperlemah Posisi Politik Palestina

1 day ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Australia-Selandia Baru, Eko Ernanda mengkritik rencana Prabowo Subianto mengevakuasi warga Gaza, Palestina ke Indonesia. Menurut dia, wacana Presiden itu berpotensi berdampak pada perjuangan masyarakat Palestina ke depan.

"Pengungsian anak-anak Palestina ke luar wilayah ini akan memperlemah posisi politik dan moral mereka," katanya dalam forum silaturahmi kemanusiaan untuk Palestina, di kantor MUI, Jakarta pada Senin, 14 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menilai, gagasan Prabowo itu didasarkan karena keinginan membantu anak-anak di Gaza bisa terbebas dari persoalan yang dihadapi. Namun, kata dia, rencana membawa seribuan anak-anak maupun perempuan Gaza ke Tanah Air perlu dikaji.

Alih-alih mengevakuasi, menurut dia, pemerintah seharusnya fokus memberi dukungan dan bantuan tenaga medis, pangan, hingga pendidikan ke Palestina. "Dukungan terbaik itu memastikan bahwa mereka tetap dapat hidup, belajar, tumbuh dengan damai di tanah air sendiri," ucap Eko.

Adapun Prabowo tengah meminta persetujuan dan dukungan dari sejumlah negara di kawasan Timur Tengah sebelum merealisasikan rencananya mengevakuasi warga Gaza tersebut. Dia berkunjung ke Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania untuk menyampaikan rencananya tersebut.

Prabowo berujar, evakuasi seribu warga Gaza akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia bila mendapat persetujuan dari sejumlah pihak yang aktif membantu rakyat Palestina. Dia mengatakan, evakuasi itu nantinya hanya dilakukan sementara, sampai warga Gaza dinyatakan pulih. 

"Mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia," kata Prabowo saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum berangkat ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu dini hari, 9 April 2025.

Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan, bahwa rencana evakuasi seribuan warga Gaza ke Tanah Air dilakukan tanpa paksaan. Bila diminta, kata dia, pemerintah siap untuk mengevakuasi warga Gaza tersebut.

Namun, menurut dia, rencana itu harus mendapatkan lampu hijau dari Palestina dan sejumlah pihak. "Semua harus setuju. Jadi tidak memframing relokasi Gaza permanen. Tapi untuk membantu saudara Gaza, anak-anak yatim piatu di sana," katanya saat mendampingi Prabowo di Turki, pada Jumat, 11 April 2025.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |