Pentingnya Lansia Jangan Mager

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang khawatir ketika lansia di rumah mereka melakukan aktivitas seperti menyapu, naik sepeda, atau bahkan melakukan aktivitas sehari-hari lainnya. Padahal ada beragam manfaat baik yang bisa dialami lansia ketika terus aktif bergerak. Dokter Spesialis Olahraga, Andhika Raspati melalui akun Instagramnya, @dhika.dr menyayangkan masih banyak orang Indonesia yang membiarkan orang tua mereka malas bergerak alias mager. "Di Indonesia ada budaya atau kebiasaan untuk memanjakan orang yang sudah tua," kata Dhika, sapaan Andhika, dalam salah satu unggahannya pada 10 April 2025.

Komentar Dhika itu sebenarnya berkaitan dengan salah satu satu video yang memperlihatkan seorang nenek yang masih mengendarai mobil di usia senja. Nenek berusia 87 tahun ini terlihat segar saat berada di balik kemudi. "Disclaimer bahwa saya tidak akan menyalahkan atau membenarkan nenek tersebut. Kecuali memang jelas-jelas itu nenek ikutan balap liar baru mungkin gua akan protes,” kata Dhika yang selalu membanyol saat memberikan komentarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terkait video itu, Dhika ingin mengkritik bagaimana masyarakat Indonesia seolah melihat para lansia adalah orang yang lemah. Contohnya, jika ada orang tua yang terlihat membawa barang berat sedikit, barangnya akan dibawakan. Jika ingin berjalan menuju tempat yang tidak terlalu jauh, akan diantar pakai motor. "Jika ada orang tua yang ingin naik tangga, akan dituntun untuk menaikinya," kata Dhika.

Dhika mengingatkan bahwa lansia perlu aktif. Menurutnya, tubuh yang sering bahkan selalu dimanjakan akan semakin cepat renta, terutama pada massa otot. Seiring berjalannya waktu, lansia bisa mengalami penurunan massa otot. Dengan seringnya memanjakan tubuh, maka penurunan massa otot itupun akan semakin cepat. Padahal, mempertahankan massa otot tentunya akan menjadi penangkal berbagai penyakit untuk tubuh. “Kalau nggak ada ototnya mau ditangkal pakai apaan, masa penangkal petir? kan nggak bisa,” katanya masih menambah bumbu jenaka. 

Kemudian, Dhika juga menjelaskan bahwa kebiasaan menuakan orang yang sudah tua akan menjadi memanjakannya, bahkan lebih parahnya akan membiasakan lansia dengan budaya sedenter atau kaum malas gerak. Ia mengingatkan agar masyarakat membiarkan lansia untuk tetap bergerak sesuai kemampuannya, tetapi tidak lupa untuk tetap memperhatikan kondisi medisnya. “Jangan sampai saat sudah punya sakit pinggang misalnya masih dibiarin gali sumur sendiri, mana galinya pakai sendok,” katanya.

Dhika mengingatkan bahwa tetap aktif dan terus bergerak sangat penting bagi orang yang sudah tua atau lansia selalu bergerak adalah hal yang sangat penting. Namun, bagi lansia, cara bergeraknya tentu tidak boleh sembarangan. Lansia boleh saja berjalan keliling sekitar rumah, berjalan ke warung untuk berbelanja, atau sekadar naik turun tangga. Lansia juga boleh bersepeda, berenang, pilates, hingga yoga. 

Seperti dilansir Alodokter, ada beragam cara lansia tetap aktif. Tentunya ada beragam manfaat yang diterima mereka. Manfaat dari melakukan kegiatan fisik tersebut antara lain menjaga kesehatan jantung, paru-paru, otot, dan tulang. Olahraga pun membantu perkuat otot dan sendi. Olahraga juga bisa melancarkan peredaran darah. Olahraga tentunya bisa menjaga berat badan tetap ideal. Selain itu, olahraga juga bisa menjaga kesehatan otak dan kemampuan kognitif, serta mengurangi stres dan risiko gangguan mental. 

Dhika mengingatkan agar lansia boleh berolahraga, namun disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. 

AL ANSHARI | INSTAGRAM

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |