Parkir Abu Bakar Ali Malioboro Dibongkar, Begini Nasib Juru Parkir dan Pedagang

7 hours ago 2

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan pembongkaran tempat khusus parkir atau TKP Abu Bakar Ali (ABA) yang ada di sisi utara Jalan Malioboro Kota Yogyakarta sudah bisa dilakukan akhir April 2025.

Area parkir yang sudah beroperasi sejak 2013 silam itu rencananya akan diubah menjadi ruang terbuka hijau atau RTH dan mendukung kawasan rendah emisi di area Malioboro yang menjadi bagian Sumbu Filosofi UNESCO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Untuk bangunan parkir ABA diharapkan sudah dapat dibongkar lalu areanya dipindahkan ke lokasi parkir permanen di Kampung Ketandan pada 29 April nanti," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Wiyos Santoso, Selasa 15 April 2025.

Rencana jadwal pembongkaran bangunan parkir ABA itu diundur karena menyesuaikan kontrak sewa pengelolaan aset yang diperpanjang sampai 28 April 2025. Lantas, bagaimana dengan nasib ratusan juru parkir, pedagang, dan petugas kebersihan yang selama ini mengais rezeki di area itu nanti?

Rencana relokasi pedagang dan juru parkir

Wiyos mengatakan Pemda DIY bersama Pemkot Yogyakarta saat ini sedang mempersiapkan alternatif relokasi di Pasar Batikan yang memiliki daya tampung sebanyak 168 kios. "Rencananya para pedagang setelah pindah ke lokasi tersebut dikurasi Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta agar di tempatkan sesuai dengan jenis dagangannya," kata dia.

Sedangkan untuk para juru parkir, Wiyos mengatakan Dinas Perhubungan DIY dan Kota Yogyakarta masih melakukan identifikasi lokasi alternatif parkir. Apakah di badan-badan jalan umum atau ada tempat khusus parkir lain yang masih dapat menampung. 

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menuturkan terkait rencana relokasi juru parkir ABA Malioboro itu, pihaknya tengah memetakan dan menyiapkan empat titik strategis yang akan dijadikan kantong parkir sementara. “Kami menyiapkan tempat-tempat yang sebelumnya tidak produktif (untuk parkir) menjadi produktif, misalnya Terminal Giwangan yang selama ini jadi lahan tidur," kata dia. 

Selain itu, Hasto juga mengkaji potensi lokasi parkir lain, seperti di kawasan Pasar Satwa dan Tanaman Hias Kota Yogyakarta (PASTY) sisi barat. Menurutnya, dalam penataan ini, tidak hanya fokus pada urusan parkir, tetapi juga ingin menciptakan kawasan terpadu yang strategis serta membuka lapangan pekerjaan baru.

Adapun untuk relokasi para pedagang di parkir ABA, selain Pasar Batikan, Pemkot Yogyakarta juga membidik ruko-ruko yang masih kosong di Terminal Giwangan yang kondisinya masih dinilai bagus. 

Pesan Sultan jangan sampai ditelantarkan

Sementara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta agar proses pembongkaran parkir ABA Malioboro tidak sampai mengorbankan nasib pelaku usaha di situ termasuk juru parkir. “Misalnya di parkir Abu Bakar Ali itu ada 100 juru parkir, jangan sampai mereka ditelantarkan (setelah parkir dibongkar), mereka bisa dialihkan," ujar Sultan, Selasa.

Menurut Sultan, ada beberapa lokasi sudah disiapkan untuk merelokasi parkir beserta juru parkirnya baik lokasi yang bersifat permanen dan hanya bersifat sementara. Tempat relokasi permanen yang tengah disiapkan yaitu Terminal Giwangan dan tempat parkir Ketandan. Sedangkan lokasi parkir sementara di Stadion Mandala Krida.

"Kita buka parkir juga di stadion Mandala Krida, itu bukan permanen, yang penting mereka (juru parkir) diopeni (dirawat), mereka kan juga warga Yogya yang butuh makan, sekeluarga jangan ditelantarkan,"

Sedangkan soal nasib para pedagang, Sultan mengaku tidak mengetahui asal-usul adanya pedagang di parkir ABA. Karena sejak awal tempat parkir ABA itu hanya dikhususkan sebagai lokasi parkir. Adanya pedagang di tempat parkir ABA ini justru dipertanyakan Sultan, apalagi jika mereka juga meminta difasilitasi di lahan baru.

"Yang suruh (berdagang di parkir ABA) siapa? Saya tidak tahu, karena itu dikelola Pemkot Yogyakarta, Soal ini harus dibahas bersama. Sebab jika modelnya seperti ini tidak akan pernah selesai semua. Tempat parkir tapi dimasuki pedagang, akhirnya tidak ada yang bertanggung jawab," kata Sultan.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |