Sopir Truk Protes Kemacetan Pelabuhan Tanjung Priok

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta -Sopir truk kontainer yang tergabung dalam Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI) menggelar aksi long march di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Ahad, 20 April 2025. Mereka memprotes kemacetan yang terjadi selama berhari-hari sejak Kamis, 17 April 2025.

Pantauan Tempo di lokasi, pukul 10.00 massa aksi telah berkumpul di depan Jalan Lorong 20, Koja, Jakarta Utara. Selain anggota FBTPI, perwakilan dari Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KBPI) juga turut berpartisipasi. Di sekitar kerumunan massa aksi, tampak anggota kepolisian sudah berjaga-jaga untuk mengawal. Puluhan anggota Brigade Mobil (Brimob) juga bersiaga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Massa kemudian mulai melakukan long march ke arah Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok, di mana mereka berencana untuk melakukan orasi. Di barisan peserta, ada yang memegang spanduk bertuliskan ‘Pecat Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia Persero (Pelindo), New Priok Container Terminal One (NPCTI), Multi Terminal Indonesia’.

Sesampainya di depan Pos 9, aparat berseragam telah berbaris membuat barikade. Polisi kemudian melarang mobil komando aksi untuk berhenti dan mengerahkan massa untuk langsung berbelok menuju Gelanggang Remaja Jakarta Utara di Jalan Yos Sudarso. Keributan pun pecah antara massa dan aparat. Ketua Umum Persatuan Buruh Indonesia Ilhamsyah yang berdiri di dekat mobil komando ditangkap oleh aparat.

Sekretaris Jenderal FBTPI Muhammad Arira Fitra menuntut polisi untuk segera membebaskan Ilhamsyah. “Kami long march dari sekretariat, kemudian kami mau aksi di Pos 9. Namun ternyata terjadi tindakan represifitas, terjadi penangkapan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya, Polres Pelabuhan Tanjung Priok, terhadap ketua umum kami yaitu Ilhamsyah,” ucap Arira ketika ditemui di Gelanggang Remaja Jakarta Utara pada Ahad, 20 April 2025.

Menurut Arira, kemacetan yang terjadi selama beberapa hari di Tanjung Priok telah merugikan para sopir dan masyarakat umum. Dia mengatakan tiga perusahaan yaitu Pelindo, NPCT1, dan MTI, bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Mereka pun menuntut agar Pelindo segera melakukan perbaikan.

Kemacetan di Tanjung Priok sudah mulai terjadi sejak Kamis, 17 April 2025. Sebelumnya, video yang merekam kemacetan panjang di area Pelabuhan Tanjung Priok beredar di media sosial. Akun Instagram resmi @pelindo_tanjungpriok juga turut membagikan situasi kemacetan yang terjadi. Tampak antrean kendaraan yang mengular, hingga petugas yang membagikan makanan serta minuman kepada para sopir.

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo meminta maaf atas kemacetan tersebut. Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri mengatakan kemacetan disebabkan oleh peningkatan arus barang petikemas. "Permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, mitra dan stakeholder yang terimbas akibat kemacetan yang terjadi. Kemacetan panjang hari ini akibat meningkatnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok," kata Adi dalam keterangan tertulis pada Kamis, 17 April 2025.

Adi mengungkapkan, salah satu titik kemacetan yaitu di Terminal NPCT 1. Data milik Pelindo menunjukan peningkatan hampir 100 persen jumlah truk yang masuk ke dalam terminal. Jika biasanya jumlah truk yang masuk tak sampai 2.500 unit, pada hari Kamis ada lebih dari 4 ribu unit.

Tempo telah berupaya menghubungi Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi perihal penangkapan Ilhamsyah. Namun sampai berita ini ditulis, yang bersangkutan tidak membalas pesan Tempo.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |