Rombongan Turis Ditembaki di Kashmir, 26 Tewas

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok orang bersenjata menembaki puluhan turis di wilayah Kashmir yang dikelola India pada Selasa, 22 April 2025. Sedikitnya 26 orang tewas, menurut polisi India yang dilansir dari Al Jazeera.

Polisi mengatakan sejumlah wisatawan menderita luka tembak dalam serangan teroris pada Selasa ketika mereka sedang mengunjungi padang rumput Baisaran, sekitar 5 km dari kota peristirahatan Pahalgam di wilayah yang disengketakan itu. "Serangan ini jauh lebih besar daripada serangan apa pun yang pernah ditujukan kepada warga sipil dalam beberapa tahun terakhir," tulis Kepala Menteri Omar Abdullah, pejabat terpilih tertinggi di wilayah tersebut, di media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Polisi India mengatakan bahwa sedikitnya 26 orang tewas. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun polisi menyalahkan kelompok bersenjata yang melawan kekuasaan India. Pasukan keamanan memburu pelaku penyerangan. Korban luka sudah dibawa ke rumah sakit.

Sebagian besar turis yang tewas adalah warga India. Seorang pemandu wisata di Pahalgam mengatakan bahwa ia mendekati lokasi kejadian setelah mendengar suara tembakan. Ia membantu mengangkut beberapa korban luka dengan menunggang kuda. Waheed, yang hanya menyebutkan satu nama, mengatakan ia melihat beberapa pria tergeletak tak bernyawa di tanah. Saksi lain mengatakan bahwa para pelaku tidak menyerang wanita.

Divashi Shorba, seorang turis India, mengatakan bahwa ia datang dari Kolkata. "Kami hanya berjarak 10 kilometer dari Pahalgam. Sudah empat jam sejak kami dihentikan, dan tidak ada seorang pun yang memiliki informasi yang jelas,” ujarnya.

Perdana Menteri Narendra Modi berjanji akan menyeret pelaku penyerangan ke pengadilan. Ia yang sedang dalam kunjungan resmi ke Arab Saudi, mengecam tindakan keji tersebut.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Selasa menjanjikan dukungannya untuk India. "Berita yang sangat mengganggu dari Kashmir," katanya di media sosial. "Amerika Serikat berdiri teguh bersama India melawan Terorisme."

Pemerintah India mengatakan bahwa Trump menelepon Modi untuk menyampaikan belasungkawa.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras serangan tersebut. Serangan terhadap warga sipil tidak dibenarkan.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |