Polisi Razia Alat Perang Milik Masyarakat Puncak Jaya Menjelang Penetapan Persilisihan Hasil Pilkada

13 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Puncak Jaya, Papua Tengah melakukan razia alat perang berupa senjata tajam milik masyarakat menjelang penetapan Persilisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Razia dilakukan oleh ratusan personel gabungan Polri dan TNI.

Kapolres Puncak Jaya Ajun Komisaris Besar Achmad Fauzan mengatakan razia dilakukan di sejumlah titik strategis dengan berjalan kaki. Termasuk mengecek honai atau rumah adat milik masyarakat Kabupaten Puncak Jaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kegiatan ini untuk meminimalisir penggunaan alat perang yang akan dipakai kubu massa pendukung kedua pasangan calon atau aksi saling serang," kata Achmad dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 2 Mei 2025.

Pada razia Jumat, polisi menyita 30 busur panah, 345 buah anak panah, tiga ketapel, dua meriam kaleng, dan sebuah perlengkapan waimum atau kepala perang.

Achmad mengatakan, personel Polres Puncak Jaya akan menelusuri titik-titik mencurigikan hingga menjelang waktu penetapan PHPU. Adapun penetapan Mahkamah Konsitusi terkait PHPU bupati dan wakil bupati Puncak Jaya akan dilaksanakan pada Senin, 5 Mei 2025.

Sebelumnya, Satgas Operasi Damai Cartenz mencatat 12 orang tewas dalam pertikaian antara dua kubu pendukung pasangan calon di Pilkada Puncak Jaya, Papua Tengah. Kedua kubu yang bertikai yaitu pendukung paslon 01, Yuni Wonda dan Mus Kagoya, dengan pendukung paslon 02, Miren Kogoya dan Mendi Wonorengga.

“Dari hasil pendataan, korban meninggal sebanyak 12 orang. Delapan di antaranya berasal dari kubu pasangan calon nomor urut 1,” kata Kepala Satgas Damai Cartenz Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani melalui melalui keterangan tertulis, Sabtu, 5 April 2025. Belasan korban tewas tersebut berasal dari sejumlah bentrokan yang terjadi selama tiga bulan terakhir.

“Dari hasil pendataan, korban meninggal sebanyak 12 orang. Delapan di antaranya berasal dari kubu pasangan calon nomor urut 1,” kata Kepala Satgas Damai Cartenz Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani melalui melalui keterangan tertulis, Sabtu, 5 April 2025. Belasan korban tewas tersebut berasal dari sejumlah bentrokan yang terjadi selama tiga bulan terakhir.

Faizal mengatakan bentrokan dua kubu paslon Bupati Puncak Jaya itu merupakan peristiwa berulang. Dia mengatakan saling serang antarkubu bahkan sudah terjadi sebelum hari pemilihan.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |