TEMPO.CO, Jakarta - CEO Meta Mark Zuckerberg mengakui bahwa kehadiran TikTok berdampak besar pada perlambatan pertumbuhan perusahaannya. Pengakuan tersebut disampaikan dalam kesaksiannya pada sidang antimonopoli di Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) yang digelar Rabu, 16 April 2025, waktu setempat.
Zuckerberg menyebut bahwa kehadiran TikTok sejak 2018 telah menjadi fokus utama Meta. Ia mengatakan aplikasi milik ByteDance itu adalah ‘prioritas utama’ dan ‘ancaman yang sangat mendesak’ dalam persaingan industri media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih lanjut, Zuckerberg menyatakan bahwa popularitas TikTok berdampak langsung pada Meta. “Pertumbuhan kami melambat secara drastis,” ujarnya saat menjelaskan pengaruh TikTok terhadap performa perusahaan, dikutip dari laporan Tech Crunch, Sabtu, 19 April 2025. Ia mengatakan bahwa TikTok terus menjadi perhatian utama Meta dalam upaya menjaga daya saingnya selama beberapa tahun terakhir.
TikTok mulai mendominasi pasar setelah ByteDance mengakuisisi Musical.ly pada 2017 dan menggabungkannya dengan TikTok pada tahun berikutnya. Tak lama setelah itu, Meta—yang saat itu masih bernama Facebook—menghentikan pelaporan jumlah pengguna Facebook secara individu dan beralih ke metrik ‘keluarga aplikasi’ yang mencakup Instagram dan WhatsApp. Perubahan ini dinilai sebagai strategi untuk menyamarkan perlambatan pertumbuhan aplikasi utama mereka.
Dalam persidangan, Zuckerberg juga menyoroti perubahan fungsi media sosial. “Aplikasi sekarang berfungsi terutama sebagai mesin penemuan. Orang-orang bisa membawa konten itu ke aplikasi pesan,” tuturnya.
Meski demikian, Meta kini tengah berupaya kembali ke akar awal Facebook. Perusahaan telah meluncurkan sejumlah fitur baru untuk memperkuat interaksi antar pengguna, termasuk pembaruan tab Teman yang menonjolkan permintaan pertemanan dan aktivitas teman. Pada awal tahun ini, Zuckerberg menyatakan bahwa ‘kembali ke Facebook OG’ merupakan salah satu tujuan utama perusahaan untuk 2025.
