loading...
BPI Danantara bisa langsung gaspol setelah Presiden Prabowo Subianto pulang lawatan dari luar negeri. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) bisa langsung gaspol setelah Presiden Prabowo Subianto pulang lawatan dari luar negeri.
Ekonom senior Josua Pardede menilai, mundurnya tanggal peluncuran Danantara, dari sebelumnya dijadwalkan berlangsung Kamis, 7 November 2024 lalu itu murni karena Presiden sedang di luar negeri. Bukan bagian dari upaya mengulur waktu.
"Ada baiknya memang menunggu Pak Presiden pulang dari luar negeri. Karena ini kan sesuatu yang besar ya. Asetnya gede. Jadi ini bukan mengulur waktu," kata Josua, Sabtu (16/11/2024).
Josua menilai, gagasan membentuk Danantara ini tentu diputuskan setelah melalui kajian mendalam. Sehingga tidak mungkin ujug-ujug pembentukannya ditunda. Josua juga menaruh harapan besar pada Danantara. Salah satunya agar aset-aset BUMN bisa dioptimalkan secara efektif dan efisien dalam mengejar pertumbuhan ekonomi 8% sebagaimana ditargetkan oleh Presiden Prabowo. "Syukur-syukur bisa jadi Temaseknya Indonesia," harapnya.
Josua juga berharap Danantara juga bisa kreatif dan inovatif membungkus proyek-proyek pemerintah untuk menarik investasi besar dari luar negeri. Terutama program swasembada pangan dan energi yang diusung oleh Presiden Prabowo. "Karena ini asetnya gede, modalnya gede. Jadi tentu tahu apa yang harus dilakukan," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo telah melantik Muliaman Darmansyah Hadad sebagai Kepala BP Danantara. Badan ini digadang-gadang akan mengelola aset jumbo senilai USD600 miliar atau setara Rp9.409 triliun dengan kurs Rp15.600 per USD.
(cip)
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya