TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memantau keberadaan bibit siklon tropis baru di sekitar wilayah Indonesia. Bibit siklon itu terbentuk di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Tengah sejak Jumat, 2 Mei 2025, dan berpotensi memberi dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di wilayah Indonesia.
BMKG mengungkap bibit siklon tropis itu adalah 92S dengan pergerakan ke arah barat, menuju Samudra Hindia selatan Jawa Barat. Potensinya untuk tumbuh menjadi siklon tropis diperhitungkan masih rendah dalam beberapa hari ke depan. Meski begitu, bibit siklon ini diperkirakan sudah mampu memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia pada akhir pekan ini, 3-4 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dampak itu adalah hujan dengan intensitas sedang-lebat di wilayah Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D. I. Yogyakarta, dan Jawa Timur. "Tinggi Gelombang 1,25 – 2,50 meter di Samudra Hindia barat Lampung dan Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Timur," bunyi keterangan BMKG dalam analisnya per Sabtu pagi, 3 Mei 2025.
Keberadaan bibit siklon tropis 92S juga diungkap peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Basional (BRIN) Erma Yulihastin. Dia memprediksi efek badai tropis itu adalah meningkatnya kembali intensitas hujan di Jawa pada dasarian (10 hari) pertama Mei ini. "Meski dampaknya itu tak sebesar seperti pada dasarian kedua April lalu," katanya dikutip dari keterangannya di akun media sosialnya.
Adapun BMKG juga masih memantau keberadaan bibit Siklon Tropis 99W yang sedang mendekati daratan Filipina. Bibit siklon ini terbentuk 25 April lalu di wilayah Samudra Pasifik sebelah utara Papua Barat Daya. Menurut BMKG, 99W tidak memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia akhir pekan ini.
