TEMPO.CO, Jakarta - Berita seputar ijazah mantan presiden Jokowi menjadi berita terpopuler pada Rabu, 16 April 2025. Di antaranya pendapat politikus Roy Suryo mengenai kejanggalan skripsi Jokowi hingga Jokowi yang memperlihatkan ijazah kepada wartawan.
Selain itu berita mengenai mayoritas dosen mendukung rencana pembayaran tunjangan kinerja (tukin) berbasis beban kerja dosen (BKD) per semester, namun meminta pembayarannya dilakukan setiap bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Kejanggalan Skripsi Jokowi Menurut Roy Suryo
Sekelompok masyarakat yang menamakan diri Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi kampus Universitas Gadjah Mada atau UGM pada Selasa, 15 April 2025. Kedatangan mereka untuk mengklarifikasi soal kabar ijazah palsu Presiden ke-7 Jokowi. Roy Suryo termasuk dalam rombongan yang menemui petinggi UGM.
Dalam pertemuan itu, salah satu yang ditunjukkan oleh UGM adalah skripsi Jokowi. Roy mengklaim menemukan kejanggalan pada skripsi itu.
2. Jokowi Tunjukkan Ijazah dari SD hingga S1 ke Wartawan
Jokowi sempat menunjukkan ijazah-ijazahnya kepada awak media di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 16 April 2025. Momen itu terjadi sebelum kedatangan massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) di kediaman Jokowi.
Saat itu, sejumlah awak media yang berada di depan rumah ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut dipersilakan masuk ke dalam oleh ajudan Jokowi. Namun sebelum masuk ke dalam rumah, para wartawan diminta untuk mengumpulkan ponsel atau kamera di depan dan tidak dibawa ke dalam.
3. Dosen Setuju Tukin Berdasarkan Beban Kerja, tapi Dibayar Bulanan
Ketua Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (Adaksi) Anggun Gunawan menyatakan mayoritas dosen mendukung rencana pembayaran tunjangan kinerja (tukin) berbasis beban kerja dosen (BKD) per semester. Namun, ia menekankan pentingnya skema pembayaran dilakukan setiap bulan, bukan per semester seperti yang diwacanakan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek).
“Untuk penilaian pencairan tukin berbasis BKD per semester itu rata-rata dosen setuju,” kata Anggun kepada Tempo, Rabu, 16 April 2025. “Cuma kawan-kawan berharap pencairannya tetap per bulan, karena melihat kebutuhan dan cicilan pinjaman yang dibayar tiap bulan.”
M. Syaifullah, Septia Ryanthie, dan Dinda Shabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.