3 hours ago
2
REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA — PT Super Bank Indonesia (Superbank), bank digital yang didukung oleh Grab, Emtek, Singtel, dan KakaoBank, mencatatkan kinerja keuangan solid pada kuartal III 2025. Hingga akhir September 2025, Superbank membukukan laba sebelum pajak (profit before tax/PBT) sebesar Rp 80,9 miliar, seiring pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 176 persen year on year (yoy) menjadi Rp 1,1 triliun.
Pencapaian tersebut menegaskan keberhasilan strategi digital-first Superbank dalam membangun bisnis yang berkelanjutan, efisien, dan dipercaya masyarakat. Saat ini, Superbank telah memiliki lima juta nasabah sejak peluncuran aplikasi digitalnya pada Juni 2024.
Aktivitas transaksi juga menunjukkan pertumbuhan kuat. Rata-rata jumlah transaksi harian Superbank meningkat lebih dari 40 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh produk inovatif seperti OVO Nabung by Superbank, yang memperlihatkan meningkatnya adopsi layanan digital dan keaktifan nasabah dalam bertransaksi, termasuk di ekosistem Grab dan OVO.
Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan mengatakan, kinerja positif hingga kuartal ketiga menunjukkan fundamental bisnis digital yang semakin kokoh.
“Didukung oleh integrasi layanan dengan Grab dan OVO yang tumbuh pesat, kami membuktikan bahwa pendekatan digital-first mampu menghadirkan pertumbuhan yang sehat sekaligus layanan yang aman dan mudah diakses oleh lebih dari lima juta nasabah kami,” ujar Tigor dalam keterangan tertulis, Selasa (21/10/2025).
Pertumbuhan jumlah nasabah mendorong peningkatan di berbagai indikator keuangan utama. Hingga kuartal III 2025, total penyaluran kredit mencapai Rp 9,04 triliun, tumbuh 84 persen yoy, seiring perluasan pembiayaan di segmen ritel dan produktif. Pertumbuhan tersebut mendongkrak total aset menjadi Rp 16,5 triliun atau naik 70 persen yoy.
Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) meningkat 203 persen yoy menjadi Rp 9,8 triliun, mencerminkan meningkatnya kepercayaan publik terhadap layanan digital Superbank. Integrasi ekosistem yang kuat menjadi pendorong utama dalam memperluas akses dan mempercepat inklusi keuangan digital di masyarakat.
