Lonjakan Mobilitas Nataru, Dishub Prediksi 7 Juta Orang Masuk Kota Yogyakarta

2 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta memprediksi akan terjadinya lonjakan signifikan jumlah wisatawan dan pendatang selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Diperkirakan sekitar tujuh juta orang akan masuk ke Kota Yogyakarta, seiring meningkatnya mobilitas masyarakat menuju Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada periode liburan akhir tahun.

Jumlah tersebut merupakan bagian dari total pergerakan masyarakat ke DIY yang diproyeksikan mencapai 9,38 juta orang selama masa libur Nataru 2025/2026. Kepala Dishub Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho menyampaikan Kota Yogyakarta tetap menjadi tujuan utama pergerakan orang dibandingkan wilayah lain di DIY.

"Tujuan ke DIY sebesar 9,38 juta orang, dan masuk ke Kota Yogyakarta sebesar tujuh juta orang," kata Kepala Dishub Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho, Jumat (19/12/2025).

Tingginya angka pergerakan tersebut, menurut Agus dipengaruhi oleh daya tarik wisata, pusat budaya, serta aktivitas ekonomi dan pendidikan yang terpusat di Kota Yogyakarta. Adapun  pergerakan masyarakat ke Kota Yogyakarta selama libur Nataru diperkirakan masih didominasi oleh pengguna kendaraan pribadi.

Agus merinci pengguna kendaraan pribadi sebanyak 3,86 juta orang, sementara 3,16 juta orang lainnya menggunakan angkutan umum. Kondisi ini diperkirakan akan berdampak langsung terhadap kepadatan lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama, khususnya kawasan wisata dan pusat transportasi. 

Selain itu, Dishub Kota juga memprediksi adanya kenaikan volume lalu lintas yang cukup signifikan selama periode libur akhir tahun. Rata-rata volume lalu lintas diperkirakan akan meningkat sekitar 20 persen dibandingkan lalu lintas harian normal selama libur Nataru 2025/2026.

"(Yang menggunakan -Red) kendaraan pribadi (prediksinya) cukup banyak," ucapnya.

Sejalan dengan prediksi tersebut, aparat kepolisian bersama instansi terkait mulai melakukan langkah antisipasi untuk mengurai potensi kemacetan dan permasalahan lalu lintas. Salah satu perhatian utama adalah persoalan parkir liar yang kerap muncul di kawasan selatan Stasiun Tugu Yogyakarta saat musim liburan dan membuat macet.

Kasat Lantas Polresta Yogyakarta AKP Alvian Hidayat mengakui masih adanya permasalahan parkir liar di kawasan tersebut. Untuk mengantisipasi hal itu, pihak kepolisian telah menyiapkan berbagai langkah pengamanan dan rekayasa lalu lintas. Dia pun sudah mempersiapkan sejumlah hal seperti mendirikan pos pengamanan yang melibatkan petugas gabungan dari Polri, TNI, Satpol Pamong Praja, serta Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta.

"Bagaimana Simpang Tiga Pasar Kembang ke barat? Kami akan pasang water barrier atau tolo-tolo sebagai pembatas (agar tidak dijadikan tempat parkir liar -Red)," ujar Alvian.

Petugas gabungan juga akan melakukan pengawasan dan penertiban dengan cara mengimbau serta menghalau wisatawan agar tidak memarkirkan kendaraan di lokasi-lokasi yang dilarang, khususnya di sepanjang Pos Teteg hingga Simpang Tiga Pasar Kembang.

Alvian menjelaskan lajur kanan yang selama ini kerap digunakan untuk parkir liar dari kawasan Loko Kafe ke arah barat akan difungsikan sebagai jalur masuk langsung ke Stasiun Yogyakarta.

"Harapannya tidak digunakan sebagai parkir liar," ujarnya.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |