Kemenperin Paparkan 3 Dampak Tarif Trump terhadap Industri Halal

2 days ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian memaparkan tiga skenario dampak kebijakan tarif impor Amerika Serikat terhadap industri halal dalam negeri. Pembina Industri Ahli Muda Pusat Industri Halal Kemenperin Detri Fitria mengatakan, kinerja industri halal dalam negeri selama ini berjalan cukup baik sebelum ada isu kebijakan tarif Trump.

Detri menyebutkan, dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,03 persen pada 2024, 25 persen di antaranya ditopang oleh sektor unggulan halal value chain. “Itu ada pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim, serta pariwisata ramah muslim,” kata Detri dalam diskusi daring bertajuk ‘Efek Trump-Nomics dan Nasib Industri Halal’ yang diselenggarakan Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada Rabu, 16 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, dengan diberlakukannya tarif impor sebesar 32 persen, Detri mengatakan muncul kekhawatiran terjadi penurunan ekspor komoditas halal ke AS. Kemudian yang kedua, dia mengatakan daya saing produk dalam negeri untuk masuk ke pasar AS bisa berkurang, lantaran ongkos produksi menjadi lebih mahal.

Dampak yang ketiga, Detri menyebut bisa terjadi PHK. “Ujung-ujungnya, jika permintaan sudah berkurang, maka otomatis produksi akan disesuaikan oleh industri. Efek akhirnya adalah PHK,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala Badan Bidang Literasi, Advokasi, dan Kerja Sama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Isnaeni Iskandar menilai kebijakan Presiden Donald Trump seharusnya dimanfaatkan sebagai peluang untuk menguatkan industri halal di pasar dalam negeri dan Asia. Sebab, kata Isnaeni, kebijakan Trump tidak akan banyak berpengaruh apabila Indonesia punya pasar yang kuat di dalam negeri.

Isnaeni mengatakan bahwa Badan Ekonomi Syariah KADIN sendiri sudah mulai berupaya merangkul negara-negara ASEAN seperti Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, dan Singapura. “Itu sudah cukup bagus bagi saya (menguatkan) pasar kita di negara-negara tetangga, atau ditambah dengan Jepang dan Korea. Jadi (komoditas) halalnya berkembang di mereka,” kata dia.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |