Unpad Buka Kanal Pengaduan untuk Mahasiswa PPDS: Sudah Ada yang Melapor

12 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Padjadjaran mulai menampung laporan langsung dari mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) ihwal berbagai persoalan selama menjalani pendidikan. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Rossie Hinduan, menyebut Unpad telah membuka jalur pelaporan internal dan langsung menerima aduan dari peserta didik.

“Sekarang kami sudah ketemu dengan mahasiswa PPDS. Kami sudah mengevaluasi bersama-sama dengan Direktur RSHS,” kata Rossie saat dihubungi Tempo, Kamis, 17 April 2025. “Dan saat ini sudah ada PPDS yang mengirim kepada kami apa saja yang menjadi kendala.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rossie menyatakan bahwa Unpad telah meminta mahasiswa menyampaikan keluhan mereka secara terbuka, termasuk melalui email khusus yang disediakan kampus. “Kami meminta kepada mereka apa yang menjadi kendala mereka,” ujarnya.

Langkah ini merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh yang dilakukan Unpad bersama rumah sakit pendidikan utama mereka, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Rossie menyebut evaluasi tidak hanya mencakup aspek akademik, tetapi juga menyasar dinamika sosial dan sistem kerja di lapangan.

Menurut dia, laporan yang masuk akan menjadi dasar pembenahan struktural dalam sistem pendidikan dan relasi antara mahasiswa dan institusi pelayanan kesehatan. “Ini momentum untuk pembenahan,” ujarnya. Unpad juga tengah menyiapkan pertemuan lanjutan dengan para kepala program studi untuk membahas laporan mahasiswa secara lebih rinci. 

Evaluasi ini dilakukan di tengah sorotan terhadap sistem pendidikan dokter spesialis di Unpad. Sebelumnya, Tempo mewawancarai seorang mahasiswa PPDS Unpad semester delapan yang mengaku bekerja hingga 48 jam tanpa tidur, mengerjakan tugas di luar kewenangan medis, hingga mendapat perlakuan kasar dari atasan atau senior. Mahasiswa itu menyebut praktik kekerasan verbal dan tugas-tugas yang seharusnya dilakukan perawat kerap dibebankan kepada residen.

Kasus kekerasan seksual oleh dokter residen bernama Priguna Anugerah Pratama—dan telah dikeluarkan dari program PPDS—juga menjadi pemicu evaluasi masif di internal kampus. Rossie mengonfirmasi bahwa mahasiswa tersebut telah di-drop out dan kasusnya sedang diproses secara hukum. “Kami sedang berbenah,” ujarnya.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |