Cegah Anak Jadi Pelaku Bullying, Orang Tua Bisa Pakai Cara Ini untuk Tumbuhkan Empati

4 hours ago 2

Siswa membawa poster saat deklarasi anti-bullying (ilustrasi). Psikolog membagikan kiat-kiat praktis kepada orang tua untuk menumbuhkan empati anak, tujuannya agar anak mampu merasakan dan memahami perasaan orang lain, sehingga perilaku nirempati dapat dicegah secara fundamental.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena kurangnya empati, yang sering kali menjadi akar masalah perilaku negatif seperti bullying hingga dewasa, dinilai perlu ditangani serius sejak dini dalam lingkungan keluarga. Menurut psikolog klinis forensik, Kasandra Putranto, yang juga merupakan Anggota Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK), penanaman empati pada anak adalah investasi penting yang harus dilakukan orang tua.

Kasandra membagikan kiat-kiat praktis kepada orang tua untuk menumbuhkan empati anak, tujuannya agar anak mampu merasakan dan memahami perasaan orang lain, sehingga perilaku nirempati dapat dicegah secara fundamental. Ia mengatakan salah satu kiat praktisnya ialah agar orang tua dapat menjadi model empati dalam kegiatan sehari-hari sehingga ketika anak bermasyarakat tentunya anak dapat menerapkan hal serupa.

"Jika seseorang belajar sejak kecil bahwa kekerasan tidak dapat diterima dan mengandung konsekuensi yang tegas, tentu mereka akan lebih berhati-hati dengan setiap tindakan maupun ucapannya," kata Kasandra pada Senin (20/10/2025).

Kasandra mengatakan pada dasarnya empati tidak tumbuh secara otomatis, justru memang harus dicontohkan terus menerus terutama oleh orang tua yang merupakan lingkungan sosial pertama anak. Ketika orang tua menjadi contoh bagi anak-anaknya dalam bertindak dan bertutur kata maka hal tersebut tentunya akan menjadi nilai yang dipegang oleh anak ketika ia terlibat di lingkungan sosial yang lebih luas selain keluarga.

"Anak belajar dari cara orang tua memperlakukan orang lain termasuk dengan asisten rumah tangga, pedagang, atau bahkan orang yang berbeda pendapat. Ketika orang tua sabar dan menunjukkan empatik, anak lebih mudah meniru pola itu," ujarnya.

Kiat lainnya yang dibagikan Kasandra untuk menumbuhkan empati pada anak sejak dini ialah dengan membiasakan anak untuk memahami perasaan orang lain. Orang tua menurutnya bisa bertanya hal-hal sederhana kepada anak untuk menghadapi berbagai skenario di lingkungan sosial.

Sebagai contoh orang tua mengajak anak untuk memahami perasaan seseorang yang diejek dengan pertanyaan terbuka dan bersifat reflektif seperti, "menurutmu jika ada di posisinya bagaimana perasaannya?". Diskusi yang terjalin antara orang tua dan anak dengan tipe pertanyaan sejenis dinilai dapat mengembangkan kemampuan perspektif emosional buah hati sehingga akhirnya ia bisa menumbuhkan empati dan tidak semena-mena pada saat di lingkungan sosial.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |