Masjid Nusantara dan BSI Maslahat Resmikan Masjid Baitus Salam Indonesia di Pelosok Pangkep

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKEP - Masjid Nusantara bekerja sama dengan BSI Maslahat telah membangun dan meresmikan Masjid Baitus Salam Indonesia (BSI) di Kampung Polo’a, Desa Bonto Manai, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Sabtu (18/10/2025).

Acara peresmian dihadiri oleh Marketing Manager Masjid Nusantara, Suryati; Islamic Ecosystem Business Solutions Manager BSI RO X Makassar, Zainal Abidin; Direktur Sales & Distribution BSI Maslahat, Nasrudin; Camat Kecamatan Labakkang, Bahri; serta Kepala Desa Bonto Manai, Erwin.

Masjid Baitus Salam Indonesia berdiri di atas tanah wakaf seluas 200 meter persegi dari pewakif Nor Rahmat Syahib, tokoh masyarakat setempat. Masjid ini mampu menampung sekitar 100 jamaah, dilengkapi dengan tempat wudhu dan toilet.

Pembangunan masjid ini menjadi wujud nyata kepedulian Masjid Nusantara dan BSI Maslahat dalam menghadirkan rumah ibadah yang layak bagi masyarakat di pelosok. Sebagaimana yang disampaikan oleh Islamic Ecosystem Business Solutions Manager BSI RO X Makassar, Zainal Abidin.

“Hadirnya masjid ini diharapkan bisa membawa keberkahan bagi warga Polo’a dan warga kampung sekitarnya,” ujarnya.

Kepala Desa Bonto Manai, Erwin, turut menyampaikan rasa syukurnya atas kolaborasi Masjid Nusantara dan BSI Maslahat dalam membangun rumah ibadah tersebut.

“Terima kasih kepada BSI Maslahat dan Masjid Nusantara yang telah mewujudkan harapan warga untuk memiliki masjid yang layak di kampung kami,” kata dia.

Selama bertahun-tahun, tiga kampung di Desa Bonto Manai, Polo’a, Karunrung, dan Tegolakbuah belum memiliki masjid sendiri. Untuk beribadah berjamaah, warga harus menempuh perjalanan jauh dengan menaiki perahu, menelusuri sungai atau berjalan sekitar dua kilometer menuju masjid terdekat di Kampung Mattowanging.

Saat hujan turun, air sungai sering meluap dan membuat perjalanan menggunakan perahu semakin berisiko. Jalanan pun menjadi licin, karena letaknya yang berdekatan dengan area tambak garam. Kondisi ini membuat warga kerap membawa dua pakaian. Satu untuk dipakai saat perjalanan dan satu lagi untuk shalat.

“Sejak saya lahir puluhan tahun lalu hingga sekarang, warga kami belum pernah memiliki masjid. Kadang, saat ingin shalat maghrib dan isya berjamaah, kami menunaikan sholat ashar di akhir waktu sambil menunggu maghrib,” kata Maemuna, salah satu warga kampung Tegolakbuah.

Kini, dengan berdirinya Masjid Baitus Salam Indonesia, warga Kampung Polo’a memiliki tempat ibadah yang layak, aman dan nyaman. Kolaborasi Masjid Nusantara dan BSI Maslahat menjadi komitmen untuk membangun harapan dan menghidupkan kembali semangat umat dalam beribadah di rumah Allah.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |