Cagub Sultan Husain: Saya Butuh Orang Sula untuk Selamatkan Maluku Utara

1 week ago 7

Rabu, 06 November 2024 - 20:12 WIB

loading...

...

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Sultan Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan (HAS) menggelar kampanye di Kabupaten Kepulauan Sula. Foto/istimewa

MALUKU - Kampanye pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara (Malut) Sultan Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan (HAS) di Kabupaten Kepulauan Sula dipenuhi massa yang membeludak. Kampanye cagub nomor urut 1, itu dipusatkan di Desa Fogi, Kecamatan Sanana.

Presidium Canga Muda Muzril Musa menjelaskan ada lima alasan kenapa Sultan Husain cocok dipilih menjadi Gubernur Malut. Alasan pertama, menurut Muzril, Malut tak kunjung maju lantaran selama ini salah memilih pemimpin.

"Selama ini kita pilih pemimpin yang mengutamakan keluarganya, kelompoknya, tapi tidak mengutamakan kepentingan rakyat," ujar Muzril, Selasa (5/11/2024).

Baca Juga

Warga dan Tokoh Masyarakat Maluku Utara Jalan Sehat Bersama Sultan Tidore

Alasan kedua, kata Muzril, untuk mengangkat harkat dan martabat sebagai daerah yang dikenal sebagai Jaziratul Mulk. “Negeri ini ada tuan tanahnya, coba kita serahkan kepada tuan tanahnya untuk memimpin negeri ini. Saya ajak kita semua menjaga harkat dan martabat negeri ini agar terhindar dari musibah," sambung dia.

Alasan ketiga, Husain Sjah sebagai seorang Sultan sudah dididik untuk memimpin sejak kecil dalam keluarganya. Karena itu tidak salah jika kita menjadikan Sultan gubernur karena kemampuan memimpinnya.

Baca Juga

Cagub Maluku Utara Husain Alting Sjah Ajak Anak Muda Aktif dalam Proses Demokrasi

"Lalu memiliki integritas dan pengetahuan agama yang tinggi. Terakhir adalah memiliki toleransi tinggi. Sultan memiliki toleransi tinggi, karena itu merupakan adat dalam kesultanan," paparnya.

Calon Gubernur Maluku Utara Sultan Husain Alting Sjah menyatakan tak pernah berhenti mengingatkan wakilnya Asrul Rasyid Ichsan untuk memimpin dengan adab. Termasuk menempatkan diri sebagai pelayan, sebab rakyat adalah tuan. "Jadi kalau ada pemimpin bikin diri tuan, maka dia tidak pantas jadi pemimpin," tegas Sultan.

Selain itu, anak istrinya dan Asrul dilarang ikut campur pemerintahan atau main proyek dalam pemerintahan Provinsi Malut. Sultan mengingatkan peran orang Sula yang besar dalam Kesultanan. Kesultanan Tidore dan Ternate membutuhkan orang-orang hebat asal Sula untuk mengusir penjajah.

"Saya sudah bilang ke istri sejak awal bahwa menjadi pemimpin itu menderita. Jadi jangan bayangkan menjadi istri gubernur lalu hidup senang-senang. Istri dan anak yang ikut campur urusan pemerintahan akan membawa kesengsaraan bagi suami dan ayah. Hari ini saya butuh tangan orang Sula untuk bersama-sama menyelamatkan Maluku Utara," ucapnya.

(cip)

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

Ibu Muda di Balikpapan...

28 menit yang lalu

Elektabilitas Willem...

1 jam yang lalu

Pj Gubernur Lampung...

1 jam yang lalu

Rustini Muhaimin Minta...

1 jam yang lalu

Ahmad Ali dan Abdul...

1 jam yang lalu

Perkuat Industri Kreatif...

2 jam yang lalu

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |