Xi Jinping Dekati Eropa Imbas Perang Tarif AS CIna

1 day ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Xi Jinping mengajak Uni Eropa (UE) untuk menjaga globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas di tengah meruncingnya perang tarif antara Cina dan Amerika Serikat. "Dengan output ekonomi gabungan yang melebihi sepertiga dari total global, kedua belah pihak telah membentuk hubungan simbiosis ekonomi yang kuat. Cina dan UE harus bersama-sama menjaga globalisasi ekonomi dan lingkungan perdagangan internasional serta menolak tindakan sepihak dan intimidasi," kata Xi Jinping dikutip dari Antara saat bertemu dengan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez pada Jumat, 11 April 2025 di Beijing.

Dalam laman Kementerian Luar Negeri Cina disebutkan pertemuan tersebut berlangsung di Wisma Negara Diaoyutai yang dihadiri pula Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi. "Tidak ada pemenang dalam perang tarif. Cina tidak gentar menghadapi penindasan yang tidak adil, tidak peduli bagaimana lingkungan eksternal berubah, Cina akan tetap percaya diri, tetap tenang, dan berkonsentrasi mengelola urusannya sendiri dengan baik," ujar Xi Jinping.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cina dan Uni Eropa, kata Xi Jinping, adalah negara ekonomi utama di dunia dan pendukung setia globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas. Kedua negara harus membela bukan hanya hak dan kepentingan mereka sendiri melainkan juga keadilan, aturan dan ketertiban internasional.

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez mengatakan bahwa selama 20 tahun terakhir sejak Cina dan Spanyol selalu saling menghormati dan terlibat dalam kerja sama yang bersahabat. "Spanyol menghargai hubungannya dengan China, dan dengan tegas menjunjung tinggi kebijakan 'Satu China'," ujar Sanchez.

Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif impor yang tinggi untuk Cina pekan lalu. Washington mengatakan tarif impor barang dari Cina ke Amerika Serikat seluruhnya adalah 145 persen. Dilansir dari Euronews, Gedung Putih kemudian mengklarifikasi bahwa tarif impor tersebut merupakan tambahan atas tarif yang sudah berlaku sebesar 20 persen.

Tarif sebesar 20 persen sebelumnya dikenakan pada impor barang-barang Cina karena Trump menuduh Beijing terlibat dalam produksi dan pasokan fentanil ke AS. Dalam unggahan di platform media sosialnya, Truth, Trump mengatakan keputusan untuk mengenakan pungutan tambahan sebesar 125 persen disebabkan oleh Cina yang menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap pasar dunia.

Dilansir dari CNN, Trump mengklaim bahwa lebih dari 75 negara telah menghubungi perwakilan AS untuk membahas dan merundingkan kesepakatan soal tarif impor ini. Tarif bisa diubah kembali selama 90 hari.

Namun Cina tetap tegas dan menolak terlibat dalam bentuk negosiasi apa pun dengan Amerika Serikat. Cina telah membalas dengan menaikkan tarif atas barang-barang AS menjadi 125 persen. Imbas dari perang tarif tersebut, Cina mendekati Uni Eropa. 

Pilihan editor: Top 3 Dunia: Prabowo Ingin Temui Trump, AS Cina Balas Tarif

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |