REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Alvara Research Center merilis hasil survei mengenai satu tahun kinerja pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kamis (23/10/2025). Dalam survei itu, Alvara Research juga mengukur tingkat kepuasan publik terhadap menteri koordinator (menko) dan menteri dalam Kabinet Merah Putih.
Chief Research Officer Alvara Research Center, Harry Nugroho, mengatakan dalam klaster menko, nama yang mendapatkan tingkat kepuasan tertinggi adalah Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yaitu sebesar 73,3 persen. Selain itu, ada juga nama Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar yang meraih persentase 64,1 persen.
"Dalam klaster menko, kementerian yang menangani infrastruktur yaitu Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (73,3 persen) menempati posisi pertama, disusul Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (64,1 persen)," kata dia melalui keterangannya, Kamis.
Sementara untuk klaster menteri, Menteri Agama Nasaruddin Umar mendapat apresiasi dengan menempati posisi tertinggi kepuasan dengan tingkat kepuasan 69,8 persen. Di posisi kedua, ada nama Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dengan persentase 68,1 persen.
"Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin (65,3 persen), Menteri Luar Negeri Sugiono (64,8 persen), dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti (64,1 persen)," kata dia.
Herry menyatakan, hasil survei tersebut menunjukkan bahwa publik memberikan apresiasi cukup baik terhadap berbagai layanan dasar yang dibutuhkan masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan kerukunan umat beragama. Namun, publik masih menantikan hasil konkret dari kebijakan di bidang ekonomi.
"Tantangan terbesar ke depan adalah akselerasi ekonomi dan pemerataan kesejahteraan, serta aspek penegakan hukum," ujar dia.
Diketahui, survei itu dilakukan pada 25 September hingga 2 Oktober 2025 di 34 Provinsi. Survei dilakukan dengan metode kuantitatif melalui wawancara tatap muka dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden dengan margin of error 2,89 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.