8000 Hoki Online List Daftar website Slots Gacor Indonesia Terkini Pasti Scatter Terus
hokikilat Data Login server Slot Maxwin Malaysia Terbaik Pasti Lancar Win Online
1000hoki List Agen situs Slots Gacor Terbaru Mudah Lancar Menang Non Stop
5000hoki.com Agen server Slots Maxwin Thailand Terkini Mudah Scatter Full Non Stop
7000hoki List Akun website Slots Gacor Vietnam Terbaru Sering Menang Terus
9000hoki List Daftar situs Slots Gacor Malaysia Terpercaya Gampang Jackpot Online
ID Slots Gacor Myanmar Terpercaya Sering Lancar Menang Full Terus
Idagent138 Id Slot Terpercaya
Luckygaming138 login Id Slot Anti Rungkat Online
Adugaming Daftar Slot Game Online
kiss69 login Slot Anti Rungkad Online
Agent188 login Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya
Moto128 Daftar Akun Slot Maxwin Online
Betplay138 login Slot Terpercaya
Letsbet77 login Akun Slot Game Online
Portbet88 Slot Game
Jfgaming168 Daftar Slot Anti Rungkat
MasterGaming138 Id Slot Anti Rungkat
Adagaming168 Slot Anti Rungkat Terpercaya
Kingbet189 login Slot Maxwin
Summer138 Slot Maxwin Online
Evorabid77 Akun Slot Terbaik
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso angkat bicara ihwal lambannya realisasi impor bawang putih yang disinyalir mengakibatk harga melejit. Per Senin, 24 Maret 2025, impor produk hortikultura itu baru terealisasi 35.292 ton atau 15,61 persen dari total persetujuan impor (PI) yang sudah diterbitkan sebanyak 226.101. “Ya ini beberapa memang kita push terus untuk realisasi impornya, sama kemudian yang sudah masuk sudah didistribusikan,” ujar Budi Santoso usai meninjau barang kebutuhan pokok di Pasar Kebon Kembang, Bogor, Rabu, 26 Maret 2025.
Budi Santoso mengatakan, tiap Jumat ia mengadakan rapat dengan para importir. Kepada para importir, ia meminta agar segera merealisasikan impor. Ia berharap, lewat pertemuan-pertemuan ini pasokan akan kembali lancar ke daerah-daerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ihwal alasan realisasi impor yang masih rendah, Budi Santoso mengungkap, impor itu bukan tak direalisasikan, melainkan belum semua terealisasi. Pasalnya, menurut dia, bawang putih merupakan komoditas impor yang memerlukan waktu untuk memproses pembeliannya ke Indonesia. “Belum semua terealisasi karena mungkin proses kan karena barangnya impor semua. Jadi mungkin perlu waktu,” ujar pejabat karier yang belakangan menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Kendati begitu, ia mengatakan selalu berkoordinasi sehingga realisasi kini terus bertambah. Ia berharap, harga bawang putih akan segera kembali normal. “Ya sekarang sudah mulai relatif ini kan, relatif mulai agak menurun karena memang pasokannya sudah mulai normal kembali,” ujar Budi Santoso.
Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono sebelumnya meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) mewaspadai kenaikan harga bawang putih yang kini tembus Rp 50 ribu per kilogram di sejumlah tempat. Kenaikan harga ini disinyalir karena impor yang lamban terealisasi. “Ini mohon untuk menjadi perhatian, terutama dari instansi terkait dalam hal ini adalah Kementerian Perdagangan," kata Edy yang juga pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), Senin, 24 Maret 2025.
Kenaikan bawang putih, Edy mengatakan, telah berlangsung cukup lama. Tren harga produk hortikultura ini, konsiten menunjukkan kecenderungan kenaikan. Karena bawang putih merupakan komoditas yang mayoritas impor, ia meminta Kemendag memeriksa apkah ada masalah dalam realisasi impor bumbu dapur ity.
Bulan ini, Edy mengungkap, harga rata-rata bawang putih telah naik 3,42 persen dibandingkan bulan sebelumnya. selisih harga aktual dengan harga acuan pemerintah (HAP) hampir mencapai 20 persen. Hal ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan.
Anehnya, kenaikan harga secara fantastis terjadi di sejumlah tempat di Jakarta yang relatif tak memiliki kendala geografis. Edy mengungkap, empat kota administratif di Jakarta, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat masuk dalam 10 daerah dengan harga bawang putih tertinggi, yakni berkisar antara Rp 51 ribu hingga Rp 54.333 per kilogram.
Sedangkan harga tertinggi ada di wilayah Nabire dan Manokwari. Edy menilai hal ini wajar mengingat aksesnya cukup sulit. “Kalau Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Majalengka harganya tinggi. Ini perlu perhatian khusus. Sebab di daerah lain masih cukup banyak yang harganya di bawah Rp 40 ribu per kg. Ini yang harus kita pertanyakan," ujar Edy.
Di kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Pengamanan Pasar Kemendag Tommy Andana melaporkan, realisasi impor bawang putih baru 35.292 ton atau 15,61 persen dari total persetujuan impor (PI) yang sudah diterbitkan sebanyak 226.101 ton. Adapun alokasi PI tahun ini 589.720 ton dari alokasi kebutuhan impor 550.000 ton.
Tommy mengatakan, para importir memberikan jawaban mengambang ketika ditanya ihwal lambannya realisasi impor. Alasan itu di antaranya faktor cuaca dan tingginya kurs dolar Amerika Serikat (AS). Ada pula yang khawatir barang akan dijadikan stok operasi pasar. “Itu yang sudah kami tekankan dan kami panggil untuk segera realisasikan PI,” ujar Tommy.