Nelayan di Pulau Pramuka Setor Sampah Plastik Bisa Dapat Solar

16 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Bank sampah di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, mengolah sampah plastik rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat, salah satunya solar. Pengolahan sampah plastik menjadi solar ini menawarkan keuntungan bagi para nelayan sekitar, di samping membangun kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan laut. 

Penggerak lokal di Kampung Berseri Astra, Mahariah, mengatakan nelayan bisa mendapatkan solar jika mereka menyetorkan sampah plastik yang dipungut dari laut. "Sama nelayan, kami punya program 3:1. Kalau dia menyetor sampah plastik yang dia ambil dari laut, dapat 3 kilogram, dia dapat 1 liter BBM hasil pirolisis," kata Mahariah di bank sampah bernama Rumah Literasi Hijau itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mahariah menjelaskan Rumah Literasi Hijau ingin membuat suatu model untuk menjawab persoalan sampah plastik di Kepulauan Seribu, khususnya bagi Pulau Pramuka. Pasalnya, kata dia, Kepulauan Seribu tak hanya menghadapi sampah-sampah domestik, namun juga sampah kiriman yang mengalir ke wilayah mereka, yang akhirnya merusak ekosistem sekitar.

Dia mengatakan, bank sampah induk Pulau Pramuka ingin membangun kesadaran para nelayan terhadap keberlangsungan ekosistem laut. Di sisi lain, nelayan juga diuntungkan karena bisa mendapatkan solar dan laut sebagai lahan mata pencahariannya terjaga. 

"Dia untungnya dua kali, bisa mengambil (sampah), lautnya menjadi lebih bersih, jadi enggak terganggu lahan mata pencariannya. Kemudian mereka juga dapat solar," ujar Mahariah. 

Setiap sampah plastik yang diterima di bank sampah itu harus dipilah terlebih dahulu. Kemudian, diseleksi berdasarkan jenis plastik yang efektif untuk diolah menggunakan mesin pirolisis. Pirolisis merupakan pemanasan bahan organik pada suhu tinggi, sehingga terurai menjadi gas, cairan, serta residu padat. 

Bank sampah ini merupakan salah satu program Kampung Berseri Astra Pulau Pramuka. Di wilayah Kepulauan Seribu, ada empat pulau yang telah didampingi untuk pengolahan sampah plastik, namun dengan skala yang berbeda-beda. Selain Pulau Pramuka, ada Pulau Harapan, Pulau Untung Jawa, serta Pulau Tidung. 

"Waktu itu kami mengumpulkan petugas kebersihan se-Kepulauan Seribu, belajar empat hari di sini. Terus kami bikin leveling, kira-kira pulau mana yang paling siap. Kemudian ketika Astra minta kami scaling up, kami rekomendasikan pulau itu," tutur Mahariah.

Head of Communications Management System and Partnership Astra, Elmeirillia Lonna, mengatakan saat ini sudah ada lebih dari 1.500 Kampung Berseri Astra di seluruh Indonesia. Di Pulau Pramuka sendiri, kata dia, program Astra telah berjalan lebih dari 10 tahun. 

"Kami sudah ada program lebih dari 10 tahun di sini, Kampung Berseri Astra dan terus bergulir program-programnya. Kampung Berseri Astra ini adalah salah satu dari komitmen Astra untuk membantu Indonesia lebih baik," kata Lonna. 

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |