Purbaya Tegaskan tak akan Langgar Batas Defisit 3 Persen

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah akan tetap menjaga disiplin fiskal dengan mempertahankan batas defisit anggaran maksimal 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Ia menekankan, pemerintah tidak akan ceroboh memperlebar defisit, meski tekanan ekonomi global meningkat.

Purbaya menyampaikan hal itu usai bertemu dengan jajaran direktur utama bank swasta, bank-bank Himbara, serta para investor surat utang negara di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Senin (13/10/2025) malam. Pertemuan yang berlangsung lebih dari dua jam tersebut membahas arah kebijakan fiskal dan pandangan pelaku industri keuangan terhadap pengelolaan ekonomi nasional.

“Jadi saya bilang ke mereka, saya tidak akan ceroboh menembus batas 3 persen dari PDB untuk defisit dan tidak akan dalam jangka pendek untuk menaikkan rasio utang ke PDB juga,” ujar Purbaya.

Ia menjelaskan, para direktur utama perbankan tersebut ingin mengetahui arah kebijakan fiskal pemerintah mengingat bank-bank swasta merupakan investor utama surat utang negara.
“Dia (bank swasta) kan salah satu investor. Mereka adalah investor dari bond, surat utang kita. Mereka pengen tahu gimana saya me-manage ekonomi ke depan, ngaco apa nggak. Apakah saya akan membatasi batas 3 persen (defisit),” kata dia.

Menurut Purbaya, beberapa pimpinan bank menyoroti kebijakan fiskal ekspansif pemerintah, termasuk dorongan belanja negara dan rencana penurunan tarif pajak. Namun, ia menegaskan hingga kini belum ada langkah ekspansi nyata yang dilakukan.

“Mereka kan ngeliat fiscal expansion. Saya bilang, saya belum ekspansi apa-apa. Yang Rp200 triliun adalah uang saya di BI saya pindahin aja. Fiskalnya belum dibuka, belum diekspansi. Ini hanya cash management,” ujarnya.

Purbaya memastikan strategi fiskal pemerintah tetap hati-hati dan terkendali. Ia menyebut, langkah menjaga kepercayaan pasar dan investor lebih penting ketimbang mengikuti tren negara-negara maju yang melonggarkan aturan fiskal mereka.

“Walaupun standar Eropa, standar Amerika, udah dilanggar semua, mereka udah geser. Tapi saya akan pakai rule mereka yang paling strict. Nanti kalau ekonomi kita udah tumbuh makin kenceng, baru kita lihat kita perlu itu apa nggak,” ungkapnya.

Sikap hati-hati ini, menurut pengamat, menjadi sinyal positif bagi stabilitas makroekonomi nasional. Kebijakan menjaga defisit tetap di bawah ambang batas 3 persen diharapkan dapat memperkuat kepercayaan investor dan mencegah lonjakan utang negara.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |