Profil Huayou yang Bakal Ambil Alih Investasi Baterai Kendaraan Listrik LG di RI

5 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi batalnya investasi proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia oleh konsorsium Korea Selatan yang dipimpin LG. Dia mengklaim akan ada mitra investasi baru asal Cina yang menggantikan, yaitu Huayou.

“Secara konsep, pembangunan dari grand package ini tidak ada yang berubah. Infrastruktur dan rencana produksi tetap sesuai dengan peta jalan awal. LG tidak lagi melanjutkan keterlibatannya dan telah digantikan oleh Huayou,” kata Bahlil dalam keterangannya, Rabu, 23 April 2025. Lantas, seperti apa profil Huayou? 

Profil Huayou

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir laman resminya, Huayou didirikan pada 1994 dan berkantor pusat di Tongxiang, Zhejiang, Cina. Huayou adalah perusahaan teknologi yang bergerak di bidang penelitian, pengembangan, dan manufaktur material baterai lithium-ion energi baru serta material kobalt baru. 

Huayou telah mengembangkan lima sektor bisnis, yaitu industri energi baru, industri material baru, industri nikel di Indonesia, industri sumber daya di Afrika, dan industri daur ulang. Bisnisnya meliputi seluruh rantai industri material baterai lithium-ion, seperti pengembangan sumber daya nikel, kobalt, lithium, tembaga, dan fosfor. 

Selain itu, bisnis Huayou juga mencakup pemurnian logam non-besi ramah lingkungan; penelitian, pengembangan, dan produksi material baterai lithium-ion; serta daur ulang sumber daya. Dengan misi menciptakan nilai bagi pelanggan dan memimpin perkembangan industri, perusahaan mempunyai visi, yaitu mengendalikan sumber daya di hulu, mengembangkan pasar di hilir, dan meningkatkan kemampuan dari dalam. 

Sementara itu, Huayou Indonesia merupakan bagian dari integrasi industri dan operasi skala internasional Zhejiang Huayou Cobalt. Perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta tersebut mengklaim mempunyai lebih dari 17.000 karyawan. 

Huayou Indonesia menjalankan bisnis yang terdiri dari Indonesia Pomalaa Industry Park (IPIP) di Sulawesi Tenggara; proyek Huayue HPAL di Morowali, Sulawesi Tengah; proyek Huafei HPAL di Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara; proyek Huake RKEF di Weda Bay; proyek KNI HPAL di Kabupaten Pomalaa, Sulawesi Tenggara; dan proyek Sorowako di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. 

Pendiri sekaligus Ketua Dewan Direksi Huayou Holding Group saat ini adalah Chen Xuehua. Sementara jabatan Senior Vice President (SVP) Huayou Holding Group sekaligus Presiden Huayou Indonesia Nickel Industry Group dipegang oleh Gao Baojun. 

Sosok Bos Huayou

Chen Xuehua terpilih sebagai salah satu angkatan pertama penerima Penghargaan Insinyur Berprestasi dari Departemen Ekonomi dan Teknologi Informasi Provinsi Zhejiang pada 2024. Sejak didirikan dan dipimpin Xuehua, Huayou Cobalt menerapkan strategi berbasis inovasi ilmiah dan teknologi sebagai landasan untuk terus berkembang. 

Selama lima tahun terakhir, Huayou di bawah kendali Xuehua telah menginvestasikan lebih dari 5 miliar yuan dalam inovasi di bidang ilmiah dan teknologi. Selain itu, perusahaan memiliki 459 paten resmi nasional dan 218 standar. 

Menurut Forbes, Chen Xuehua diperkirakan mempunyai kekayaan bersih mencapai US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 19,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.000) per 4 April 2023. Dia pun menjadi orang terkaya ke-2.133 pada 2023. 

Alif Ilham Fajriadi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |