loading...
PM Jepang Shigeru Ishiba mengaku shock saat melihat pengeboman nuklir Amerika Serikat di Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Foto/Mises Institute
TOKYO - Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba mengaku shock saat melihat pengeboman nuklir Amerika Serikat (AS) di Hiroshima pada 6 Agustus 1945.
Menurutnya, melihat dunia tanpa senjata nuklir adalah tujuan utama. Dia juga ingin memastikan bahwa tragedi Hiroshima tidak akan pernah terjadi lagi.
Ishiba berbicara pada hari setelah Hadiah Nobel Perdamaian diberikan kepada organisasi anti-senjata nuklir Jepang yang didirikan oleh para penyintas serangan bom nuklir AS.
"Kesaksian saksi yang diberikan oleh kelompok tersebut telah menunjukkan bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan lagi," kata Komite Nobel Norwegia.
PM Ishiba telah berpartisipasi dalam debat dengan para pemimpin partai lainnya menjelang pemilihan Parlemen pada akhir Oktober ketika dia ditanya tentang pendiriannya tentang penghapusan senjata nuklir.
"Tujuan utamanya adalah dunia tanpa senjata nuklir. Saya ingin memperjelasnya," jawabnya.
Politisi tersebut kemudian mengingat bagaimana dia pertama kali melihat rekaman pengeboman nuklir Hiroshima yang dirilis oleh AS ketika dia masih menjadi siswa kelas enam di sekolah dasar (SD).
"Saya tidak akan pernah melupakan keterkejutan yang saya rasakan ketika melihat video itu," katanya.
"Saya ingin memastikan bahwa sesuatu seperti [pengeboman Hiroshima atau Nagasaki] tidak akan pernah terjadi lagi," kata Ishiba.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya