PLN Masih Investigasi Penyebab Listrik Padam di Seluruh Bali

11 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Aliran listrik di Bali sempat terputus pada Jumat sore, 2 Mei 2025. Kejadian ini dikonfirmasi PT Perusahaan Listrik (Persero) atau PT PLN. Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN mengatakan pasokan listrik itu terhenti sekitar pukul 16.00 WITA.

“Hingga saat ini penyebab terjadinya gangguan masih dalam penelusuran,” kata Greg melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Jumat, 2 Mei 2025.

Kendati demikian, Greg mengklaim suplai listrik sudah kembali masuk secara bertahap. Menurut dia, 50 persen akses listrik pelanggan terdampak sudah kembali normal pada pukul 18.30 WITA.

Lebih lanjut, Greg mengatakan personel PLN dengan peralatan lengkap telah diterjunkan. “Mereka fokus melakukan perbaikan secara bertahap agar sistem kelistrikan dapat segera normal kembali,” ujarnya.

Bukan Peristiwa Pertama

Sebelumnya, pemadaman listrik massal atau blackout juga pernah terjadi Pulau Jawa-Bali pada 18 Agustus 2005. Dalam catatan Tempo, pemadaman listrik serentak yang melanda pulau Jawa dan Bali berada pada level di urutan ketiga blackout paling buruk di dunia versi Power Technology.

Dalam peristiwa itu, PLN memperkirakan sekitar 3,2 juta pelanggan yang terkena pemadaman total, terutama di daerah Jakarta dan Banten. Selain itu, 42 perjalanan kereta listrik (KRL) rute Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi dibatalkan, dan 26 KRL yang sedang beroperasi tertahan di beberapa perlintasan. Konon, hal ini menyebabkan kerugian hingga Rp 200 juta.

Selain berdampak pada KRL, blackout tersebut juga mengakibatkan layanan transportasi di seluruh wilayah termasuk penerbangan domestik dan internasional dibatalkan dan bisnis ditutup—sebagaimana dikutip dari pennaelectric.com.

Di Bandara Soekarno Hatta, misalnya, gangguan listrik sekitar empat jam menyebabkan 15 penerbangan tertunda. Dampak lainnya terjadi di sejumlah rumah sakit besar, yakni berupa penundaan jadwal operasi. Sedangkan rumah sakit kecil, tidak dapat menerima pasien.

Peristiwa blackout lainnya  pernah terjadi di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, pada 2019. Olt Direktur Utama PLN saat itu, Sripeni Inten Cahyani, mengatakan, terjadi gangguan aliran listrik pada Minggu, 4 Agustus 2019 pukul 11.45 lewat 27 detik di Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi atau SUTET Ungaran-Pemalang. Titik gangguannya, kata Inten, yaitu sirkuit satu. Kemudian, disusul sirkuit kedua yang turun tegangan.

“Ini menyebabkan jaringan Depok dan Tasikmalaya terganggu. Jadi imbas dari Ungaran dan Pemalang sirkuit yang tadi lepas, turun tegangannya lalu menyebabkan Depok dan Tasikmalaya mengalami gangguan," kata Inten di kantor Unit Induk Pusat Pengatur Beban Gandul, Depok, Jawa Barat, Minggu, 4 Agustus 2019.

Menurut Inten, kondisi di atas menjadi awal serangkaian pemadaman listrik di sistem jaringan PLN wilayah Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah. Pada pukul 11.45 detik 27 untuk jaringan Jawa Timur dan Bali normal.

Begitu juga dengan siste jaringan di Jawa Tengah, normal. Namun untuk wilayah Brebes mengalami gangguan. "Jadi pada 11.48 aman Jawa Timur dan Bali aman. Jawa Barat, Banten, dan Jakarta black out," kata dia.

Muhammad Hendartyo dan Rindi Ariska berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor:  Kuota Daya PLTS Atap Laris Manis

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |