Pesan Penting Dedi Mulyadi Dibalik Meriahnya West Java Festival 2025

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- West Java Festival (WJF) 2025 digelar di Kiara Artha Park, Kota Bandung, Ahad (9/11/2025). Selain dihadiri Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, turut hadir langsung dalam acara tersebut sejumlah kepala daerah di wilayah Jawa Barat (Jabar).

Di antaranya Wali Kota Bandung Farhan, Wali Kota Cimahi Ngatiyana, Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail, Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana, dan Wakil Bupati Tasikmalaya Asep Sopari.

Didampingi sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Dedi terlebih dahulu meninjau berbagai stan pameran dan panggung pertunjukan di area festival. Dia menyapa pelaku UMKM, pegiat seni, hingga komunitas kreatif yang memamerkan hasil karya mereka. Senyum dan sapaan khasnya membuat suasana di area pameran terasa akrab dan hangat.

Usai berkeliling, Dedi menyampaikan kesan sekaligus pesan mendalam mengenai makna pelaksanaan WJF yang menurutnya bukan sekadar ajang hiburan, melainkan juga momentum untuk menumbuhkan ekonomi rakyat berbasis kreativitas dan kerja keras.

"Pesannya, ekonomi harus tumbuh, rakyat harus kreatif. Dan yang paling utama adalah setiap orang harus mau bekerja, apapun pekerjaan itu, tanpa harus bicara persoalan pekerjaannya apa," ujar Dedi.

Dedi juga menyoroti pandangan sempit sebagian masyarakat yang menganggap pekerjaan hanya sebatas profesi formal seperti ASN, TNI, Polri, atau karyawan perusahaan. Ia menilai pola pikir semacam itu harus diubah agar masyarakat lebih terbuka terhadap berbagai peluang penghasilan baru, terutama di sektor ekonomi kreatif.

"Hari ini ada kontroversi, orang tidak memiliki pekerjaan bisa memahami pekerjaan. Jangan memahami pekerjaan itu hanya ASN, TNI, Polri, kerja di perusahaan. Kan bukan seperti itu. Yang harus didorong adalah orang berpenghasilan. Bisa jadi orang santai di rumah tapi penghasilannya tinggi, lewat industri kreatif yang dibangun. Dari situ lahir produktivitas," paparnya.

Dedi mencontohkan, berbagai bentuk pekerjaan produktif yang ditemuinya selama kunjungan ke daerah-daerah di Jawa Barat. Ia menyebut anak muda di Tasikmalaya dan Majalengka yang bekerja membersihkan sungai dengan cangkul atau menjadi ojek daring sebagai bagian penting dari perputaran ekonomi rakyat.

"Saya setiap hari bertemu anak muda di Tasik, Majalengka, bawa cangkul, bersihkan sungai, dapat Rp100-150 ribu. Ada juga yang di jalan jadi ojek online, ada di warung. Siklus ekonomi itulah yang harus tumbuh," kata Dedi.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi rakyat akan memberi dampak langsung bagi negara melalui peningkatan penerimaan pajak. Karena itu, ia menekankan pentingnya penggunaan uang pajak secara transparan dan tepat sasaran.

Selama sembilan bulan memimpin Jabar, Dedi mengaku tidak ingin sekadar berbicara mengenai peningkatan industri atau pariwisata, melainkan berfokus pada bagaimana anggaran daerah benar-benar dibelanjakan dengan baik untuk kepentingan rakyat.

"Saya memimpin Jawa Barat sembilan bulan, nggak pernah bicara peningkatan industri atau pariwisata. Yang saya lakukan, uang belanja kita belanjakan dengan baik. Dari situ terlihat kepercayaan masyarakat meningkat. Meski pembelian kendaraan turun, tapi orang bayar pajak naik. Ini yang harus dilakukan," kata Dedi.

WJF 2025 juga turut dimeriahkan penyanyi seperti Doel Sumbang, Kunto Aji, The Changtuters hingga suguhan tari tradisional dan talkshow. West Java Festival 2025 didukung oleh Bank BJB (Official Banking Partner), Le Minerale (Official Mineral Water), serta sejumlah sponsor lain yang turut berpartisipasi dalam kemeriahan acara ini diantaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dan Tolak Angin.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |