Panitia SNPMB Ingatkan Sanksi Pidana Bagi Peserta UTBK yang Terbukti Curang

5 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua I Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Muryanto Amin mewanti-wanti peserta tes ujian tulis berbasis komputer atau UTBK untuk seleksi nasional berdasarkan tess atau SNBT 2025 untuk tidak curang dalam bentuk apapun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amin menjelaskan pihaknya akan memberikan sanksi tegas bagi peserta maupun pihak manapun yang terbukti melakukan kecurangan. "Kalaupun terjadi, sanksinya itu berat. Bahkan sampai ke polisi dan bahkan ada sampai yang di pidana," kata Amin dalam konferensi pers di Universitas Indoensia, Jawa Barat, Rabu, 22 April 2025. 

Untuk mencegah kecurangan, Amin menyiapkan sejumlah prosedur pengawasan yang ketat guna. Mulai dari mengawasi pelaksanaan tes secara langsung, kemudian memonitor server-server yang digunakan, hingga menyiapkan proteksi keamanan server berlapis. "Ini memang kita monitoring darat, laut, dan udara kira-kira gitu," ujar Amin memberikan kiasan.  

Berangkat dari pengalaman, Amin menegaskan, pihaknya sudah bisa membaca pola-pola kecurangan yang biasa terjadi. "Jadi jangan sampai ada yang berani main-main. Kami ingin semua berlaku jujur," ujarnya. 

UTBK SNBT 2025 diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia pada 23 April hingga 5 Mei 2025 mendatang. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementeri Pendidikan Tinggi (Kemendikti) Khairul Munadi mengatakan terdapat 860.976 peserta yang akan mengikuti seleksi jalur ini. Dari ratusan ribu peserta itu, Khairuk merinci, 377 di antaranya merupakan peserta disabilitas.

Menurut Khairul, tes UTBK tahun ini akan dilaksanakan di 74 pusat lokasi tes dan 32 sub pusat UTBK. "Kemudian kapasitas ruang ujian sendiri itu ada sekitar 2.112 ruang kelas, jadi cukup banyak ya," kata dia. 

Khairul menjelaskan, 32 sub UTBK yang dimaksud merupakan lokasi tes yang khusus disediakan untuk peserta yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3 T. Beberapa di antaranya terletak di Karimun dan Anambas untuk Kepulauan Riau, kemudian ada Mentawai untuk Sumatera Barat, Tanimbar untuk Maluku, dan Kepulauan Nias.

"Ini merupakan bagian dari semangat kampus berdampak yang tengah kita usung, bahwa pendidikan tinggi tidak boleh meninggalkan satu pun anak bangsa, dimanapun mereka berada," kata dia. 

Adapun untuk daya tampung, Khairul menambabkan, pihaknya menyediakan sebanyak 21.819 kursi untuk jenjang Diploma 3, kemudian 27.911 kursi untuk jenjang Diploma 4, dan 209.834 kursi untuk Sarjana 1. "Dan saya bisa pastikan ini semua akan dilalui dengan transparan," ucapnya. 

Dia juga menyampaikan bahwa pelaksanaan UTBK ini bukan hanya sekadar seleksi masuk ke perguruan tinggi semata. Lebih dari itu, kata Khairul, pelaksanaan tes ini menandai transformasi sistem pendidikan tinggi di Indonesia. "Kita akan mengedepankan akuntabilitas dan transparansi, yang nantinya saya kira itu akan didasarkan pada nilai sebagai dasar seleksi," kata dia. 

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |