Sejumlah anak menaiki kendaraan keluar dari Desa Garoga yang rusak terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Tapanuli Selatan, Sabtu (6/12/2025). Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, menjadi salah satu daerah paling parah terdampak bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Sebagian besar rumah warga di desa itu luluh lantak dan hanya menyisakan hamparan tanah lumpur setelah diterjang banjir bandang dan longsor.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, memastikan kebutuhan spesifik kelompok ini di daerah pengungsian sudah mulai tercukupi. Fokus utama penanganan di masa awal bencana selalu tertuju pada evakuasi dan kebutuhan sandang pangan umum.
Namun, Menteri PPPA menekankan bahwa kebutuhan perempuan dan anak memerlukan perhatian yang jauh lebih detail, melampaui sekadar logistik dasar. Kebutuhan tersebut meliputi suplai higienitas spesifik (hygiene kit), nutrisi yang sesuai untuk bayi dan balita, serta, yang paling penting, dukungan psikososial.
"Ketika kami turun di lapangan kemarin (Senin, 1/12/2025), salah satunya di Sumatera Barat, kami melihat juga bahwa kebutuhan spesifik anak-anak dan perempuan sudah mulai tercukupi walaupun belum semuanya," ujar Arifatul di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (8/12/2025).
Arifatul mengatakan Kementerian PPPA akan melakukan yang terbaik agar kebutuhan spesifik untuk perempuan dan anak-anak di daerah bencana dapat terpenuhi secara maksimal. Terlebih, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sudah sangat cepat dalam memberikan bantuan kepada warga terdampak bencana di Sumatera, terutama untuk perempuan dan anak-anak.
Dia mengatakan beberapa bantuan untuk perempuan dan anak-anak terdampak bencana tersebut, seperti barang kebutuhan reproduksi perempuan. "Kebutuhan reproduksi perempuan itu kan berbeda dengan laki-laki, jadi ya seperti pembalut dan pakaian dalam. Kemudian makanan untuk anak-anak kan berbeda dengan untuk orang dewasa. Ini juga sudah disediakan oleh pemerintah dengan berbagai upaya yang maksimal," kata dia.
Selain itu, Arifatul mengatakan Kementerian PPPA sudah mengupayakan program pemulihan trauma untuk perempuan dan anak terdampak bencana. Menurut dia, program tersebut telah dilakukan dengan berkolaborasi bersama sejumlah instansi di Indonesia.

3 hours ago
3











































