Memahami KB Pria Vasektomi: Prosedur, Manfaat, dan Risikonya

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Vasektomi sebagai alat pengendali pertumbuhan penduduk lewat program Keluarga Berencana (KB) viral di media sosial. Pada vasektomi, subyek pengendali kelahiran adalah pasangan laki-laki. Teknologi KB Pria ini menjadi buah bibir setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membuat kebijakan menjadikannya sebagai syarat untuk sebuah keluarga miskin, dalam kondisi tertentu, bisa mendapatkan bantuan sosial (bansos).

Sejak itu ramai pro dan kontra atas kebijakan tersebut. Di antara yang kontra adalah pernyataan bahwa vasektomi akan memandulkan si pasangan pria. Benarkah vasektomi berpengaruh terhadap performa seksual pria?

Benarkah Vasektomi Berpengaruh terhadap Performa Seksual Pria?

Sederhananya prosedur vasektomi merupakan prosedur kontrasepsi untuk pria dengan cara memotong saluran sperma. Prosedur ini dinilai paling efektif dengan tingkat akurasi hingga 99 persen untuk mengatasi melonjaknya angka kelahiran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip dari situs Rumah Sakit Universitas Indonesia, vasektomi tidak berdampak secara langsung pada fungsi ereksi atau libido. Dengan kata lain, pria masih bisa menjalani kehidupan seksual sampai benar-benar puas. Tak ada perubahan yang begitu signifikan yang berkaitan dengan libido.

Justru, prosedur vasektomi ini memproteksi tubuh pasangannya terhadap risiko Penyakit Menular Seksual (PMS). Dalam hal memproteksi agar tidak terkena PMS, Anda masih harus menggunakan kondom atau alat kontrasepsi lainnya untuk menghindari penularan penyakit.

Potensi Risiko dan Efek Samping Vasektomi

Tingkat risiko kompilasi setelah melakukan vasektomi cukup rendah. Namun bukan berarti tidak ada efek samping yang akan dirasakan.

Bersumber dari Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development, pasca operasi vasektomi pria kerap mengalami beberapa efek samping di antaranya:

  • Rasa kurang nyaman di bagian kelaminnya.
  • Mengalami memar
  • Terjadi sedikit pembengkakan.
  • Perdarahan di bawah kulit yang menyebabkan bengkak dan diikuti dengan rasa sakit.
  • Mengalami gejala infeksi seperti demam, kemerahan dan nyeri.

Beberapa risiko di atas akan sembuh dalam kurun satu sampai dua minggu pasca-operasi. Kendati demikian, bila Anda masih merasakan efek samping lebih parah maka segera lakukan konsultasi dengan dokter.

Vasektomi Akurat Mencegah Hamil, Namun Masih ada Risiko Gagal?

Masih dari sumber yang sama, risiko dengan tingkat kemungkinan minim namun masih tetap berisiko yakni kegagalan vasektomi pasca-operasi. Dari 1000 kasus vasektomi, 11 di antaranya bisa saja gagal dalam dua tahun.

Dari kesebelas kasus itu, setengahnya lagi akan terlihat kegagalannya tiga bulan pasca-operasi vasektomi. Itu berarti masih ada peluang kecil yang menyebabkan kehamilan tidak diinginkan.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut, di antaranya:

  • Penggunaan teknik bedah yang menjadi penyebab kegagalan.
  • Kedua ujung vas deferens berisiko tumbuh kembali secara bersamaan, jika kondisiini terjadi maka sperma akan masuk ke dalam air mani dan menyebabkan kehamilan.

Meski terdapat sejumlah pro dan kontra, rupanya tidak menyurutkan para pria untuk tetap menjalani vasektomi. Para pria dan pasangan yang tidak menginginkan anak dalam jumlah banyak memilih jalan vasektomi untuk menghambat proses kehamilan.

Itulah jawaban sederhana dari pertanyaan benarkah vasektomi berpengaruh terhadap performa seksual pria. Sebelum memutuskan apakah akan mengikuti prosedur atau tidak, sebaiknya ketahui dulu baik buruknya sebagai bahan pertimbangan yang matang.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |