TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait berencana membantu pengembalian dana konsumen Meikarta menggunakan uang pribadinya. Rencananya, uang yang akan digunakan adalah gajinya selama menjadi advisor di Siloam Hospitals yang mencapai Rp 100 juta per bulan. “Saya pernah menjadi advisor di perusahaannya Pak James. Namanya Siloam,” kata Ara dalam forum pertemuan dengan Bos Lippo Group James Riady dan konsumen Meikarta di Kementerian PKP pada Rabu, 23 April 2025. “Saya mau menyerahkan semua gaji yang pernah saya terima dari Siloam untuk membereskan masalahnya (Meikarta).”
Megaproyek Meikarta yang terletak di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat itu sebelumnya ramai diberitakan karena terganjal kasus suap. Kasus itu salah satunya menyeret mantan Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin pada Oktober 2018. Proyek itu digarap oleh anak usaha Lippo Cikarang yakni PT Mahkota Semesta Utama (MSU).
Pembangunan proyek Meikarta pun terus molor dan tak kunjung menunjukkan hasil progresif. Para pembeli unit yang menggunakan skema kredit kepemilikan apartemen (KPA) maupun tunai keras pun menyesal karena hingga kini tidak menerima unit yang dibeli. Mereka sebelumnya mengaku termakan iklan 'hunian murah' dengan fasilitas lengkap yang gencar digaungkan Lippo Group pada 2017 silam.
Polemik Meikarta juga turut menyeret PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) yang sebelumnya diakuisisi oleh Lippo Group pada 2010. Pada 2017, NOBU menjadi salah satu bank yang menyalurkan KPA kepada pembeli unit Meikarta.
Saat ini, lewat pengaduan yang masuk ke layanan pengaduan BENAR-PKP, terdapat 118 pengaduan konsumen Meikarta yang masuk. Sebanyak 88 konsumen menuntut pengembalian dana, dua konsumen meminta serah terima unit, empat konsumen masih mempertimbangkan pengembalian uang atau serah terima unit, satu konsumen mengadu soal IPL, dan 23 konsumen lainnya masih dalam tahap konfirmasi karena tidak mencantumkan keinginannya dalam pengaduan.
Dari 118 konsumen, sebanyak 102 di antaranya sudah menyampaikan nilai yang sudah dibayarkan untuk pemesanan, yakni senilai Rp 26,85 miliar. Ara kemudian menargetkan penyelesaian persoalan Meikarta rampung dalam tiga bulan mendatang. “Saya targetkan penyelesaian masalah bisa selesai 23 Juli mendatang,” kata Ara.
Merespons hal tersebut, James Riady memastikan persoalan Meikarta bakal diselesaikan. Bahkan, ia bakal mengupayakan pengembalian dana konsumen bisa direalisasikan lebih cepat ketimbang target Menteri Ara. "Kalau bisa, jangan berlarut-larut. Lebih cepat, lebih baik," kata James.
Menurut James, pengembang Meikarta sudah membangun 16 ribuan unit dan siap diserahterimakan. Ia juga memastikan Meikarta memiliki tekad baik. Namun, dalam beberapa tahun ini pengembang menghadapi sejumlah tantangan dalam pembangunan.
James mengatakan membangun kota baru memang tidak mudah. "Ada 1001 macam masalah," kata dia. Namun terlepas dari persoalan itu, ia berujar, konsumen yang sudah menaruh kepercayaan harus dihargai. "Saya yakin, semestinya Meikarta ikut arahan Pak Menteri," kata dia.
Pilihan editor: BI Perkirakan Pertumbuhan Kredit Perbankan 2025 akan Mendekati Batas Bawah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini