Istana Apostolik: Kediaman Resmi Paus di Vatikan Sejak Abad ke-17

4 hours ago 2

Meski jadi kediaman resmi, Paus Fransiskus tidak menetap di Istana Apostolik dan memilih apartemen kepausan.

22 Mei 2025 | 06.00 WIB

Orang-orang mengenakan masker saat berjalan di Lapangan Santo Petrus setelah Vatikan melaporkan kasus pertama virus corona, di Vatikan, Jumat, 6 Maret 2020. Puluhan ribu orang berduyun-duyun ke Lapangan Santo Petrus setiap hari Ahad untuk mendengarkan Paus memberikan restu dan pesan mingguannya dari jendela Istana Apostolik Vatikan. REUTERS/Yara Nard

Orang-orang mengenakan masker saat berjalan di Lapangan Santo Petrus setelah Vatikan melaporkan kasus pertama virus corona, di Vatikan, Jumat, 6 Maret 2020. Puluhan ribu orang berduyun-duyun ke Lapangan Santo Petrus setiap hari Ahad untuk mendengarkan Paus memberikan restu dan pesan mingguannya dari jendela Istana Apostolik Vatikan. REUTERS/Yara Nard

TEMPO.CO, Jakarta - Idealnya, seorang Paus akan menempati Istana Apostolik yang menjadi kediaman resmi pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Letaknya berada di sebelah timur laut Basilika Santo Petrus, menghadap ke Piazza San Pietro, Kota Vatikan. Tapi ternyata tak semua Paus menetap di istana ini. Paus Fransiskus memilih tinggal di apartemen kepausan yang masih berada di istana.

Setelah wafatnya Paus Fransiskus, apartemen kepausan di Istana Apostolik sempat disegel–untuk mengamankan dokumen pribadi Paus Fransiskus dan merupakan bagian dari ritual yang menandakan takhta kepausan sedang kosong. Segel pada apartemen dibuka kembali setelah Paus Leo XIV terpilih sebagai Paus baru Gereja Katolik.

Kediaman Paus dari Masa ke Masa

Merangkum dari laman Britannica, mulanya, kediaman Paus bertempat di Istana Lateran, Roma, dari abad ke-4 hingga awal abad ke-14. Kediaman utama Paus sempat berpindah ke Istana Kepausan Avignon, Prancis, karena bangunan sebelumnya mengalami kebakaran hebat dan terjadinya konflik politik, yang mengakibatkan ketidakstabilan di Roma.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama hampir 70 tahun, kediaman paus akhirnya kembali ke Roma pada 1377. Berkenaan dengan Istana Lateran yang sudah tidak layak huni, sejumlah Paus di eranya masing-masing mulai membangun dan tinggal sementara di sekitar bangunan Basilika Santo Petrus, Vatikan.

Pada abad ke-13, Paus Nicholas III memulai pembangunan awal kompleks kepausan di area itu. Pembangunan besar-besaran terjadi pada masa Paus Nicholas V, Paus Sixtus IV, dan Paus Julius II. Sejumlah seniman besar turut disertakan, seperti Bramante, Raphael, dan Michelangelo.

Lembaran Sejarah Istana Apostolik

Menurut Vatican.com, pembangunan Istana Apostolik dimulai pada 30 April 1589 atas perintah Paus Sixtus V. Domenico Fontana, arsitektur asal Swiss yang turut merancang menara jam di Basilika Santo Petrus, ditunjuk untuk merancang bangunan di sisi timur halaman San Damaso, yang kemudian menjadi inti dari Istana Apostolik modern. Pembangunan ini diselesaikan secara turun-temurun oleh Paus Urban VII, Paus Innosensius XI, dan Paus Klemens VIII.

Menginjak abad ke-17, kompleks Istana Apostolik telah cukup lengkap dan representatif. Pada masa Paus Urban VIII itulah tempat tinggal Paus resmi berada di Istana Apostolik sampai saat ini. Dulunya, orang yang bertanggung jawab atas aktivitas Istana Apostolik ialah seorang prefek istana. Saat kehidupan Negara Gereja mengalami krisis ekonomi, jabatan prefek ini digantikan oleh komite yang dibentuk oleh Paus Leo XIII untuk mengelola istana tersebut.

Pusat Pemerintahan

Istana Apostolik sejatinya bukan sekadar tempat tinggal Paus semata, melainkan juga menjadi denyut nadi pemerintahan Vatikan. Istana yang memiliki lebih dari 1.000 ruangan ini juga menampung berbagai kantor yang berfungsi sebagai tempat administratif dan kantor pemerintahan, mencakup aspek politik, ekonomi, dan sosial.

Selain itu, istana dengan luas total hingga 162.000 m2 memiliki beberapa bangunan terkenal di bilangan kompleksnya, seperti Kapel Sistina (tempat konklaf berlangsung), Ruang Raphael, Galeri Peta, dan Apartemen Borgia. Perpustakaan Vatikan, Observatorium Vatikan, bahkan peternakan juga mengisi bagian lahan seluas dua kali Istana Buckingham di London ini.

Paus Fransiskus Tidak Menghuni Istana Apostolik

Saat kardinal Jorge Mario Bergoglio diangkat menjadi Paus ke-266 pada 2013, ia tidak menghuni Istana Apostolik. Gantinya, pemimpin yang menggunakan nama Paus Fransiskus itu memilih tinggal di kamar 201 di Casa Santa Maria (Domus Sanctae Marthae), tempat ia menginap selama konklaf–saat konklaf ia menempati kamar 207. 

Menurut Paus Fransiskus saat diwawancara oleh Vatican News, ia berujar bahwa Istana Apostolik bagaikan sebuah corong yang terbalik. Di dalamnya luas, namun pintu masuknya begitu sempit. 

“Orang hanya bisa masuk satu per satu, dan saya tidak bisa hidup tanpa kehadiran orang lain. Saya perlu hidup bersama orang lain,” lanjutnya, yang dikutip dari laman berita Town&Country.

Casa Santa Marta dibangun pada tahun 1996. Letaknya berdekatan dengan Basilika Santo Petrus. Bangunan berlantai lima ini memiliki 106 suite dan 22 kamar tunggal. Kamar 201 berada di lantai dua, kamar yang turut menjadi tempat Paus Fransiskus menghabisi sisa waktu dan mengembuskan napas terakhirnya pada 21 April lalu.

Apakah Paus Leo XIV akan Menetap di Sana?

Pintu Istana Apostolik memang terbuka selebar-lebarnya untuk Paus ke-267 asal Chicago, Amerika Serikat tersebut. Namun, Paus Leo XIV tampaknya memiliki pandangan yang serupa dengan Paus Fransiskus tentang kehidupan yang sederhana. Bahkan, dalam sebuah wawancara terbaru dengan Vatican News, ia meyakini bahwa seorang uskup bukanlah seorang pangeran kecil yang memerintah kerajaannya. Menurutnya, terpilihnya ia sebagai seorang Paus untuk merangkul kerendahan hati, dekat pun berdampingan dengan umat, dan turut merasakan penderitaan mereka.

Cara pandang memungkinkan dirinya mengikuti Paus terdahulunya yang lebih memilih tinggal di rumah tamu Vatikan.

Mengunjungi Istana Apostolik

Istana Apostolik atau Istana Vatikan tidak sepenuhnya terbuka untuk umum. Namun, terdapat bagian yang bisa dieksplorasi oleh wisatawan. Pengunjung dapat melihat secara langsung lukisan fresko karya Michelangelo yang berada di Kapel Sistina, atau menelusuri koleksi seni, patung, dan artefak sejarah keagamaan yang berada di Stanze di Raffaello (Kamar Raphael).

Berkenaan dengan minat tinggi wisatawan, tur Istana Apostolik mesti dipesan terlebih dahulu melalui situs online. Jika tertarik untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang kunjungan ini, dapat menekan di sini.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |