Ganti Oli Mobil Berdasarkan Jarak Tempuh atau Waktu Pemakaian? Ini Jawabannya

14 hours ago 3

GOOTO.COM, Jakarta - Seiring bertambahnya jam kerja mesin, senyawa kimia oli mesin pasti akan berubah serta kemampuannya dalam melumasi dan melindungi komponen mesin yang saling bergesekan akan ikut menurun. Khususnya kalau mobil sering menghadapi kondisi berat seperti macet.

Iklan

Meski mobil terparkir pun, hal itu tidak berarti mobil aman karena akan terjadi oksidasi di dalam mesin mobil yang membuat formula oli rusak dan memicu karat. Turunnya kemampuan oli dalam melumasi akan membuat gesekan antar komponen mesin semakin meningkat dan meninggalkan banyak residu.

Kondisi tersebut akan membuat komponen mesin menjadi cepat rusak, yang jika dibiarkan, residu pada mesin akan menumpuk di dalam saluran oli mesin, bahkan menyumbatnya jika sudah terlalu banyak. Residu berlebihan turun memengaruhi kerja pompa dan filter oli mesin.

Penggantian oli mesin minimal dilakukan ketika servis berkala setiap 6 bulan atau 10.000 kilometer, bergantung mana yang yang tercapai lebih dahulu. Namun, masih banyak pemilik mobil yang masih bingung soal patokan waktu ganti oli yang tepat.

Ada yang berpatokan pada jarak tempuh dan ada juga yang berpatokan juga pada waktu pemakaian. Dari keduanya, mana yang sebenarnya paling tepat untuk acuan ganti oli mobil?

Chief Marketing Auto2000 Yagimin mengatakan bahwa baik berdasarkan jarak tempuh maupun durasi pemakaian, keduanya bisa dijadikan patokan oleh pemilik mobil. Tinggal dilihat mana yang lebih dulu tercapai.

"Lihat mana yang tercapai lebih dahulu, baik jarak tempuh ataupun waktu pemakaian, segera ganti oli kalau sudah melampauinya," kata Yagimin dalam siaran pers yang diterima Gooto.

Sebagai contoh, mobilitas tinggi seperti taksi online atau sering bepergian ke luar kota, tidak sulit untuk mencapai jarak tempuh 10.000 km. Jangan ditunda, segera ganti oli mesin meskipun waktu operasional belum mencapai 6 bulan. Sebab, mobil yang bekerja keras berpotensi timbul residu di dalam oli.

Sementara jika pengemudi yang lebih sering beraktivitas di dalam kota atau jarang mengendarai mobil, odometer 10.000 km mungkin akan sulit tercapai dalam jangka waktu 6 bulan. Namun perlu dicatat, situasi berkendara stop and go di dalam kota akan menyiksa mesin yang membuat oli harus bekerja lebih keras lagi.

Salah satu alasannya karena mesin mobil kesulitan memperoleh pendingin alami yang berembus dari depan akibat banyak berhenti. Walhasil, oli dan cairan pendingin harus bekerja lebih berat, padahal seiring waktu, senyawa oli akan berubah di mana suhu tinggi akan mempercepat proses kerusakan.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |