Carlo Ancelotti Pergi dari Real Madrid Tidak dengan Rasa Frustrasi

5 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Carlo Ancelotti akan meninggalkan Real Madrid pada akhir musim kompetisi 2024-2025. Ia akan menjalani tugas baru sebagai pelatih Timnas Brasil mulai 26 Mei 2025. “Itu resmi. Brasil merilis pernyataan kemarin. Real Madrid akan merilis pernyataan kapan pun mereka mau. Tidak ada masalah,” ujar dia dikutip dari laman resmi Real Madrid. 

Pelatih asal Italia itu akan meninggalkan Real Madrid dengan mencatatkan diri sebagai pelatih tersukses dalam sejarah klub. Selama dua periode 2013-2015 dan 2021-2025, ia telah memenangkan 15 trofi, termasuk tiga gelar Liga Champions. Namun, ia tahu semua cerita sukses akan berakhir. “Sepak bola, seperti halnya kehidupan, adalah tentang petualangan yang dimulai dan berakhir. Ketika saya tiba, saya selalu tahu bahwa suatu hari nanti semuanya akan berakhir,” ucap dia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ancelotti juga membawa Real Madrid menjadi juara Liga Spanyol 2021-2022 dan 2023-2024. Ia juga masih punya peluang merebut gelar La Liga musim ini meski peluangnya sangat kecil. Kekalahan dalam laga El Clasico membuat Madrid tertinggal tujuh poin di puncak klasemen dengan tiga laga tersisa. 

Ancelotti berfokus menyelesaikan tiga pertandingan dengan meraih kemenangan dan menyelesaikan musim dengan baik. “Itu akan terjadi pada tanggal 25 Mei. Itu adalah saat yang indah di mana kita semua bersenang-senang, tetapi dalam hidup, semuanya akan berakhir,” ucap pelatih berusia 65 tahun itu. 

Ancelotti sadar betul bahwa ia mempertaruhkan profesionalisme dan integritas untuk mengakhiri kariernya dengan baik. Ia mengaku tidak pernah memiliki masalah dengan klub meskipun Real Madrid gagal juga meraih trofi Liga Champions dan Copa del Rey. “Kami bersenang-senang dan memenangkan banyak gelar. Kenangan fantastis itu akan tinggal bersama saya seumur hidup,” ucap dia. 

Bagaimana perasaan Ancelotti tentang kepergiaannya dari Real Madrid? Pelatih yang juga pernah sukses bersama AC Milan itu menjawab, “Saya tidak pergi dengan rasa frustrasi. Saya mengenakan seragam Real Madrid, saya sangat menghormatinya, dan saya ingin menghormatinya sampai akhir. Saya ingin memenangkan La Liga dan Liga Champions, tetapi saya senang dengan apa yang terjadi di sekitar saya.”

Tak ada penyesalan dalam diri Don Carlo. Ia tidak pernah berlaku buruk kepada para pemainnya dan berhasil memenangi setiap gelar yang mungkin Real Madrid dapatkan. “Saya tidak pernah merasa bahwa Madrid tidak menginginkan saya. Madrid selalu mencintai saya dan akan selalu menunjukkan kasih sayang kepada saya. Itulah hidup. Saya tidak mungkin menjadi manajer Madrid sepanjang hidup saya,” kata Ancelotti. 

Ancelotti sadar bahwa Real Madrid butuh semangat baru dalam tim. Ia pun berterima kasih untuk klub dan para suporter. “Kita masing-masing melanjutkan jalan kita sendiri. Dengan penuh cinta, saya akan menjadi penggemar Real Madrid seumur hidup. Periode yang spektakuler akan segera berakhir, dan saya tidak pernah menyangka akan melatih Real Madrid selama enam musim,” ucap dia.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |