BMKG Ingatkan Risiko Gelombang Tinggi di Perairan Ini, Efek Bibit Siklon 99W

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Bibit siklon tropis 99W di Laut Filipina masih mempengaruhi kondisi cuaca dan gelombang laut di perairan di Indonesia. Untuk mengingatkan pelaut soal risiko gelombang tinggi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini yang berlaku hingga 8 Mei 2025.

Menurut peringatan dini BMKG, angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak ke selatan dengan kecepatan berkisar 4-15 knot. Adapun angin di wilayah selatan berhembus ke tenggara sekencang 4-25 knot. “Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Barat,” begitu bunyi keterangan resmi BMKG.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim BMKG mendeteksi potensi gelombang tinggi 2,5-4 meter di Samudra Hindia sebelah barat Kepulauan Mentawai dan memanjang hingga sebelah barat Lampung, kemudian di Samudra Hindia sebelah selatan Banten hingga Jawa Timur. Selebihnya di perairan selatan Bali, serta bagian selatan Nusa Tenggara.

Ada juga potensi gelombang laut menengah, setinggi 1,25-2,5 meter di perairan barat Aceh, serta barat Kepulauan Nias. Kondisi yang sama ada di beberapa bagian Laut Arafuru.

Nelayan yang membawa kapal kecil ke laut diminta mewaspadai angin berkecepatan sekitar 15 knot, serta gelombang yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspadai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Ada juga imbauan bagi nahkoda kapal ferry untuk mewaspadai kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Nahkoda armada ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memperhatikan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |