Angkara Murka Berkisah Soal Kerakusan, Tayang di Bioskop Mulai 22 Mei

5 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara muda, Eden Junjung selama ini dikenal dengan karya film pendek seperti Happy Family, Bura, dan The Intrusion. Kali ini, ia melakukan debut film panjangnya berjudul Angkara Murka, yang diproduseri Forka Films. Film yang dibintangi pemenang Aktris Utama Pilihan Tempo pada 2018 ini dijadwalkan tayang mulai 22 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angkara Murka (judul internasional Mad of Madness) akan melakukan world premiere di Far East Film Festival (FEFF) 2025 di Udine, Italia, pada 30 April 2025. Film ini juga sekaligus berkompetisi di kategori White Mulberry Award for Best Debut Feature. 

Sinopsis Film Angkara Murka

Film ini menceritakan tentang Ambar (diperankan oleh Raihaanun), seorang ibu muda yang terpaksa bekerja di tambang pasir demi mencari suaminya, Jarot (Aksara Dena) lantaran hilang secara misterius di lokasi penambangan itu. Namun, di balik kerasnya dunia pertambangan, Ambar menghadapi teror yang lebih dalam — kekuasaan yang rakus, praktik tumbal, dan makhluk tak kasat mata yang menjaga tanah itu. Bersama Lukman (Simhala Avadana), Ambar berusaha mengungkap rahasia yang dikubur di dalam tambang dan menghadapi kekuatan yang membungkam suara-suara lemah. 

Didukung oleh deretan aktor seperti Whani Darmawan sebagai Raden Broto yang bengis, serta Rukman Rosadi, Angkara Murka memadukan ketegangan horor dan drama emosional yang mendalam. Film ini bukan hanya menghadirkan teror, tapi juga membuka mata tentang kerakusan dan kekuasaan bisa meninggalkan luka dari generasi ke generasi. 

"Saya tumbuh di kaki gunung yang katanya dihuni setan, tapi seiring waktu saya sadar, ketakutan itu sengaja ditanamkan untuk membungkam," kata Eden Junjung dalam siaran pers yang diterima Tempo Kamis, 24 April 2025. Menurut dia, lereng gunung yang sering disebut angker itu, pada kenyataannya menjadi ladang penambangan ilegal. "Itulah horor yang sebenarnya." 

Produser Ifa Isfansyah menyebut film Angkara Murka sebagai sebagai langkah berani Forka Films ke ranah horor. "Lewat film ini, kami menggabungkan teror, emosi, dan kritik sosial dalam satu pengalaman sinematik yang berbeda. Ceritanya dekat dengan realitas, tapi bicara dalam bahasa film yang bisa dinikmati siapa saja," ucapnya. 

Tentang Forka Films

Sebelum memproduksi Angkara Murka, Forka Films sudah membuat sejumlah film sejak berdiri pada 2001 dengan nama Fourcolours Films. Rumah produksi milik sutradara dan produser Ifa Isfansyah ini sudah banyak membuat film-film yang mendapatkan penghargaan di berbagai festival film internasional.

Film-film yang dibuat Forka Films antara lain, Siti, Turah, The Seen and Unseen, Memories of My Body, Yuni, Before, Now & Then, dan Gadis Kretek. Film-film ini banyak dibuat oleh sutradara terkenal yakni Kamila Andini, Ifa Isfansyah, dan Garin Nugroho. 

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |