Amnesty International Kecam Mundurnya Hungaria dari ICC

6 days ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Amnesty International pada Kamis mengecam keras keputusan Hungaria untuk menarik diri dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC), dengan menyebutnya sebagai "pengkhianatan terhadap semua korban kejahatan perang."

Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard mengatakan para pemimpin negara-negara anggota ICC tidak boleh melemahkan pengadilan itu dengan menerima kunjungan pemimpin Israel Benjamin Netanyahu atau buronan penjahat perang lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya pada Kamis, Hungaria mengumumkan keputusan untuk menarik diri dari ICC.

Gergely Gulas, kepala staf Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, mengatakan bahwa proses penarikan diri dari pengadilan yang berpusat di Den Haag tersebut akan dimulai hari ini.

Keputusan itu diambil tak lama setelah Netanyahu tiba di Budapest untuk kunjungan empat hari.

"Dengan menyambut Netanyahu, Hungaria secara efektif memberikan persetujuan terhadap genosida Israel, yaitu penghancuran fisik rakyat Palestina secara keseluruhan atau sebagian di Gaza," kata Callamard dalam pernyataan itu seperti dilansir Anadolu.

Dia menambahkan bahwa keputusan Hungaria adalah upaya "kurang ajar dan sia-sia" untuk menghindar proses pengadilan internasional dan "menghalangi kerja ICC."

Callamard menggambarkan penyambutan Netanyahu oleh Orban sebagai upaya "melindungi buronan ICC."

Dia juga menekankan bahwa Uni Eropa dan semua negara anggota ICC "harus segera" meminta Hungaria untuk menangkap dan menyerahkan Netanyahu, serta berkomitmen untuk membela ICC dari bahaya yang mengancam keadilan internasional.

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa mundurnya Hungaria dari ICC merusak pelindungan kepada rakyat Hungaria karena menghilangkan "kesempatan mereka untuk mencari keadilan di ICC atas kejahatan yang dilakukan terhadap mereka."

Pada November lalu, ICC mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Netanyahu atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza, di mana lebih dari 50.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023.

Kunjungan Netanyahu ke Hungaria adalah yang pertama ke Eropa sejak ICC mengeluarkan perintah itu.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, telah meminta Hungaria untuk menangkap Netanyahu dan menyerahkannya ke ICC.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang di Gaza.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |