Utusan Trump Kecam Respons Hamas atas Proposal Gencatan Senjata Gaza

1 day ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Utusan khusus Timur Tengah Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Steve Witkoff, mengecam respons Hamas terhadap proposal gencatan senjata yang didukung AS. Seperti dilansir Arab News, Witkoff menyebutnya "sama sekali tidak dapat diterima" dan "hanya membawa kita mundur ke belakang."

Penolakan tegas ini muncul setelah Hamas pada hari Sabtu menyatakan kesediaannya untuk melepaskan 10 sandera hidup dan menyerahkan 18 jenazah sebagai bagian dari pertukaran tahanan, Namun, tetap menuntut penghentian perang dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Tuntutan Hamas yang Bertentangan dengan Israel

Kelompok militan Palestina tersebut menggambarkan respons mereka terhadap proposal Witkoff sebagai "positif" namun meminta beberapa amendemen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa respons mereka bertujuan untuk "mencapai gencatan senjata permanen, penarikan lengkap dari Jalur Gaza, dan memastikan aliran bantuan kemanusiaan kepada rakyat kami di Jalur Gaza."

Proposal yang ditawarkan mencakup gencatan senjata selama 60 hari dan pertukaran 28 dari 58 sandera yang masih ditahan di Gaza dengan lebih dari 1.200 tahanan dan narapidana Palestina, serta masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Seorang pejabat Palestina yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan bahwa di antara amendemen yang diminta Hamas adalah pembebasan sandera dalam tiga fase selama gencatan senjata 60 hari dan lebih banyak distribusi bantuan di berbagai wilayah.

Hamas juga menginginkan jaminan bahwa kesepakatan akan mengarah pada gencatan senjata permanen.

Posisi Israel Tidak Berubah

Israel telah menolak kondisi-kondisi Hamas sebelumnya, dan justru menuntut pelucutan senjata lengkap kelompok tersebut serta pembongkarannya sebagai kekuatan militer dan pemerintahan, bersama dengan pengembalian semua 58 sandera yang tersisa.

Belum ada tanggapan langsung dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap pernyataan Hamas.

Trump mengatakan pada Jumat bahwa dia percaya kesepakatan gencatan senjata sudah dekat setelah proposal terbaru, dan Gedung Putih mengatakan pada Kamis bahwa Israel telah menyetujui persyaratan tersebut.

Eskalasi Militer Berlanjut

Sementara itu, militer Israel pada Sabtu mengumumkan telah membunuh Mohammad Sinwar, kepala Hamas Gaza, pada 13 Mei, mengkonfirmasi apa yang dikatakan Netanyahu awal pekan ini.

Sinwar, adik dari Yahya Sinwar yang merupakan pemimpin kelompok yang telah meninggal dan dalang serangan Oktober 2023 terhadap Israel, menjadi sasaran serangan Israel di sebuah rumah sakit di Gaza selatan.

Hamas belum mengkonfirmasi maupun membantah kematiannya.

Militer Israel, yang meluncurkan kembali kampanye udara dan darat pada Maret setelah gencatan senjata dua bulan, mengatakan pada Sabtu bahwa mereka terus menyerang target di Gaza, termasuk pos-pos penembak jitu dan telah membunuh apa yang disebutnya sebagai kepala situs manufaktur senjata Hamas.

Krisis Kemanusiaan Memburuk

Kampanye militer telah membersihkan wilayah besar di sepanjang perbatasan Jalur Gaza, memaksa penduduk lebih dari 2 juta jiwa ke bagian yang semakin sempit di sepanjang pantai dan sekitar kota Khan Younis di selatan.

Israel memberlakukan blokade terhadap semua pasokan yang masuk ke wilayah tersebut pada awal Maret dan mendapati diri mereka di bawah tekanan yang meningkat dari komunitas internasional yang terkejut dengan situasi kemanusiaan yang putus asa yang diciptakan oleh blokade tersebut.

Pada Sabtu, kelompok-kelompok bantuan mengatakan puluhan truk Program Pangan Dunia (WFP) yang membawa tepung ke toko roti Gaza telah dibajak oleh kelompok bersenjata dan kemudian dijarah oleh orang-orang yang putus asa mencari makanan setelah berminggu-minggu kelaparan yang meningkat.

"Setelah hampir 80 hari blokade total, komunitas kelaparan dan mereka tidak lagi mau melihat makanan lewat begitu saja," kata WFP dalam sebuah pernyataan.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |