Usai Bunuh Puluhan Nyawa di Gaza Kemarin, Israel Menyatakan Kembali Patuhi Gencatan Senjata

3 hours ago 2

Para pelayat berkumpul di sekitar jenazah warga Palestina, yang terbunuh oleh tembakan Israel setelah gencatan senjata di Rumah Sakit Al Ahli di Kota Gaza, Sabtu, 18 Oktober 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Pasukan Penjajah Israel menyatakan kembali kepada perjanjian gencatan senjata di Gaza usai melakukan serangkaian serangan militer ke beberapa lokasi di kantong yang hancur tersebut.

"Israel akan terus menegakkan perjanjian gencatan senjata dan akan menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran perjanjian tersebut," kata penjajah dalam sebuah pernyataan militer yang dikutip Al Jazeera, Senin (20/10/2025).

Penjajah sebelumnya mengakui telah melakukan sejumlah serangan yang diklaim atas terjadinya pelanggaran gencatan senjata oleh Hamas.

Sumber di rumah sakit Gaza mengungkapkan kepada  Al Jazeera, setidaknya 42 warga Palestina telah syahid akibat serangan tentara Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza sejak Ahad pagi.

Ahad (19/10/2025) menjadi salah satu hari paling berdarah di Gaza sejak gencatan senjata yang diinisiasi Amerika Serikat dimulai pada 10 Oktober.

Setelah operasi militer yang memakan puluhan korban tersebut, gencatan senjata kembali pulih. Sumber Palestina telah mengonfirmasi hal tersebut kepada Al Jazeera.

Kontak para mediator berperan dalam mengembalikan gencatan senjata setelah seharian serangan yang menelan korban massal oleh pasukan Israel.

Mesir, Turki, Qatar, dan Amerika Serikat adalah mediator utama yang terlibat dalam negosiasi. Diskusi kini sedang berlangsung untuk menetapkan mekanisme yang mengikat guna mengatasi pelanggaran gencatan senjata di Gaza di masa mendatang, kata sejumlah sumber.

Jumlah korban tewas akibat perang Israel di Gaza telah meningkat menjadi 68.159, dengan 170.203 korban luka sejak 7 Oktober 2023.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |