Universitas Trisakti Usulkan 4 Mahasiswa yang Gugur Saat Reformasi Jadi Pahlawan Nasional

14 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Trisakti kembali mengangkat suara, menyerukan agar keempat mahasiswanya yang gugur dalam Tragedi 12 Mei 1998 diangkat sebagai pahlawan nasional. Usulan itu disampaikan oleh Ketua Ikatan Alumni (IKA) Trisakti, Maman Abdurrahman, pada Sabtu, 26 April 2025, di Jakarta Selatan.

"Ada aspirasi besar dari seluruh civitas akademika Trisakti untuk menaikkan levelnya jadi pahlawan reformasi ataupun pahlawan nasional," ujar Maman yang menjabat Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Ia menilai, momentum untuk memperjuangkan status pahlawan nasional bagi keempat mahasiswa itu kini sangat tepat. "Insya Allah peluang untuk mendorong itu akan semakin bisa lebih mudah diperjuangkan," katanya.

Empat Mahasiswa Gugur Ditembak Aparat

Keempat mahasiswa Trisakti yang gugur 27 tahun lalu adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Mereka menjadi korban tembakan aparat keamanan saat mengikuti demonstrasi menuntut pengunduran diri Presiden Soeharto, di tengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak 1997.

Aksi damai yang digelar pada 12 Mei 1998 itu bermula dari kampus Trisakti menuju Gedung DPR/MPR. Namun, sekitar pukul 12.30 WIB, aksi mereka dihadang oleh aparat Polri dan TNI. Setelah negosiasi yang sempat berlangsung, sekitar pukul 17.15 WIB mahasiswa memilih mundur. Tanpa peringatan, aparat justru maju dan melepaskan tembakan ke arah massa aksi, menyebabkan empat mahasiswa tewas di tempat.

Peristiwa ini menjadi pemicu runtuhnya rezim Orde Baru yang telah berkuasa selama 32 tahun.

Profil Singkat Empat Mahasiswa

1. Elang Mulia Lesmana

Lahir di Jakarta, 5 Juli 1978, Elang adalah mahasiswa Fakultas Arsitektur angkatan 1995. Saat tragedi terjadi, Elang ikut berdemo bersama sahabatnya, Frankie. Ketika mencoba kembali ke kampus untuk berlindung, Elang tertembak peluru tajam yang menembus jantung dan punggungnya. Ia sempat dibawa ke RS Sumber Waras, namun nyawanya tak tertolong. Elang dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

2. Heri Hertanto

Pria kelahiran Surabaya, 5 Februari 1977, ini adalah mahasiswa Fakultas Teknik Industri angkatan 1995. Ia tertembak di bagian punggung dan dadanya saat berusaha berlindung di Gedung Syarief Thayeb, Universitas Trisakti. Heri juga dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

3. Hafidin Royan

 Mahasiswa Teknik Sipil angkatan 1995 ini lahir pada 28 September 1976 di Bandung. Dikenal religius dan aktif dalam kegiatan pecinta alam, Royan gugur saat menolong rekan-rekannya yang terkena gas air mata. Ia tertembak di pelipis kanan, dan dimakamkan di halaman belakang rumahnya di Bandung.

4. Hendriawan Sie

Lahir di Balikpapan, 3 Maret 1978, Hendriawan merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi angkatan 1996. Ia tertembak ketika hendak masuk ke kampus untuk berlindung. Jenazahnya ditemukan oleh Wakil Dekan Fakultas Hukum saat itu, dan ia dimakamkan di Rawa Kopi, Kembangan, Jakarta Barat.

Sudah Diberi Gelar Pahlawan Reformasi

Meski belum menyandang gelar pahlawan nasional, keempatnya telah ditetapkan sebagai Pahlawan Reformasi dan dianugerahi Bintang Jasa Pratama oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada 15 Agustus 2005. Penghargaan itu diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 057/TK/2005.

Ni Made Sukmasari berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: 26 Tahun Tragedi Trisakti 1998: Profil 4 Mahasiswa Jadi Korban dan Mendapat Gelar Pahlawan Reformasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |