Tren Bisnis Ramah Lingkungan, UMKM Bisa Mulai dari Kemasan hingga Mitra Logistik

4 hours ago 6

Flexofast, perusahaan penyedia jasa fulfillment dengan gudang utama seluas 14.000 meter persegi. Flexofast memproduksi sendiri bubble wrap dari plastik daur ulang, menggunakan panel surya sebagai pasokan energi, serta mulai beralih ke kendaraan listrik untuk distribusi barang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan semakin meningkat. Di sisi lain, tantangan keberlanjutan kian nyata seiring melonjaknya belanja online yang memicu pertumbuhan aktivitas logistik. Kondisi ini berdampak pada meningkatnya jejak karbon transportasi serta penggunaan kemasan sekali pakai berbahan plastik.

Sejumlah perusahaan besar di dunia sudah lebih dulu mengadopsi strategi logistik hijau, mulai dari penggunaan kemasan daur ulang, kendaraan listrik, hingga pemanfaatan panel surya sebagai sumber energi. Langkah-langkah tersebut diperkirakan akan menjadi standar baru industri dalam beberapa tahun mendatang.

Di Indonesia, perubahan ini masih menghadapi tantangan. Banyak pelaku usaha yang masih bergantung pada material berbasis plastik sekali pakai. Jika dibiarkan, dampaknya tidak hanya terasa sekarang, tetapi juga akan menurunkan kualitas lingkungan untuk generasi mendatang.

Selain faktor keberlanjutan, tren bisnis ramah lingkungan juga dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial, tidak lagi hanya menilai produk dari sisi kualitas, tetapi juga kepedulian terhadap isu lingkungan. Perusahaan yang enggan beradaptasi berisiko kehilangan pasar.

Meski tantangannya besar, solusi untuk memulai sudah tersedia. Pemilik usaha dapat beralih menggunakan kemasan ramah lingkungan dan memilih mitra logistik yang mendukung praktik berkelanjutan.

Salah satu contoh penerapan di Indonesia datang dari Flexofast, perusahaan penyedia jasa fulfillment dengan gudang utama seluas 14.000 meter persegi. Flexofast memproduksi sendiri bubble wrap dari plastik daur ulang, menggunakan panel surya sebagai pasokan energi, serta mulai beralih ke kendaraan listrik untuk distribusi barang. Upaya ini menunjukkan bahwa konsep logistik hijau bisa diimplementasikan secara bertahap.

Dengan strategi tepat, bisnis dapat tetap bersaing sekaligus berkontribusi pada kelestarian lingkungan. Setiap keputusan, mulai dari memilih bahan kemasan hingga menentukan mitra pengiriman, akan memberi dampak besar bagi masa depan yang lebih hijau.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |