TPNPB-OPM Tuduh Militer Nyamar Jadi Pendulang Emas, Pegiat HAM: Buktikan

1 day ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua Theo Hesegem meminta Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM membuktikan tudingan mereka ihwal adanya hubungan antara agen militer dan pendulang emas di Yahukimo, Papua. Kelompok separatis itu sebelumnya dilaporkan telah membunuh 17 warga sipil berprofesi pendulang emas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

OPM menuduh pendulang emas itu bagian dari agen militer Indonesia yang menyamar sebagai warga sipil. Theo mengatakan tudingan itu tidak berdasarkan lantaran belum ada bukti sah yang dirilis oleh OPM ke publik.

"Mereka harus membuktikan dengan alat bukti, misalnya, kartu anggota TNI atau Polri, serta senjata yang diambil dari tangan korban," kata Theo dalam keterangannya pada Kamis, 17 April 2025.

Menurut dia, bukti semacam itu menjadi penting untuk meyakinkan publik internasional bila ada keterlibatan aparat keamanan. Namun, ujar dia, kelompok kriminal bersenjata itu tidak pernah membuktikan tudingannya.

Dia meminta kepada pemerintah pusat untuk segera menangani penyelesaian konflik bersenjata di Papua. Theo berujar, presiden seharusnya menarik pasukan non-organik dan tidak memobilisasi pengiriman pasukan di Bumi Cenderawasih.

Menurut dia, perang menggunakan senjata tidak akan menyelesaikan masalah di Papua. Penyelesaian masalah Papua, kata dia, dapat dilakukan dengan dialog antara pemerintah dan kelompok-kelompok di bumi cenderawasih untuk menuntaskan konflik tersebut.

"Konflik bersenjata akan memakan korban jiwa. Presiden harus membuka diri untuk duduk dan berdialog dengan tokoh-tokoh politik di Papua," ucapnya.

TPNPB-OPM mengklaim memiliki bukti keterlibatan militer dengan pendulang emas. Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan bukti itu berupa pistol yang didapat kelompoknya dari pendulang emas pada 2019 silam.

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi mengatakan bahwa pihaknya menyerahkan kepada kepolisian untuk menyelidiki klaim OPM ihwal temuan pistol dari pendulang emas tersebut.

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Polri untuk menyelidiki dan mengungkap fakta secara objektif," katanya saat dihubungi pada Selasa, 16 April 2025.

Di samping itu, ia membantah tudingan OPM yang menyebut adanya keterlibatan militer dengan pendulang emas tersebut. Kristomei mengatakan TNI tidak pernah menggunakan warga sipil sebagai alat ataupun bagian dari operasi militer.

"Tuduhan seperti itu adalah bentuk propaganda yang kerap digunakan oleh OPM untuk membenarkan tindakan kekerasannya ke masyarakat sipil," ucapnya.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |