TNI Beri Santunan ke Keluarga Prajurit yang Tewas Akibat Ledakan Amunisi di Garut

5 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia akan memenuhi seluruh hak keluarga prajurit yang gugur dalam insiden ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat. Adapun TNI akan memberikan santunan kematian, pensiun, hingga beasiswa untuk anak korban termasuk dalam bentuk penghormatan atas pengabdian para prajurit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"TNI memastikan bahwa seluruh hak prajurit TNI yang menjadi korban akan diberikan sesuai ketentuan yang berlaku," kata Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi dalam keterangan resminya pada Rabu, 14 Mei 2025.

Kristomei menyampaikan duka atas musibah yang merenggut nyawa empat personel TNI Angkatan Darat dan sembilan warga sipil. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga memberikan bantuak kepada keluarga prajurit dan warga sipil yang menjadi korban.

Agus hadir secara langsung dalam upacara militer pelepasan jenazah empat prajurit TNI Angkatan Darat yang gugur dalam musibah saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai atau kedaluwarsa. Upacara digelar pada Selasa, 13, Mei 2025, di Gudang Pusat Munisi (Gupusmu) III, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur.

Dalam keterangan yang sama, Kristomei menyatakan, TNI saat ini telah mengamankan lokasi kejadian dan melakukan sterilisasi untuk menjamin keselamatan masyarakat. Proses investigasi tengah dilakukan oleh tim dari Puspalad bersama pihak terkait guna memastikan penyebab pasti insiden. 

Lokasi pemusnahan merupakan lahan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang secara rutin digunakan untuk kegiatan serupa sesuai prosedur keamanan yang berlaku. "TNI berkomitmen mengusut tuntas peristiwa ini secara transparan serta akan memperketat pengawasan kegiatan pemusnahan amunisi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.” kata Kristomei.

Insiden ledakan saat proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terjadi pada Senin pagi, 12 Mei 2025. 

Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman menyatakan proses investigasi terhadap ledakan amunisi yang menewaskan 13 orang masih berlangsung. Jenderal bintang dua itu menegaskan bahwa pihaknya masih terus mendalami lebih lanjut terkait dengan peristiwa itu.

"Masih investigasi, belum selesai," kata Dadang saat menemui keluarga korban ledakan amunisi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk, Garut, Selasa, 13 Mei 2025 seperti dilansir dari Antara. . "Yang jelas saat ini tempatnya sudah disterilkan," katanya.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |