REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pelarangan pesta kembang api pada perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta dinilai sebagai langkah tepat untuk menumbuhkan empati dan solidaritas nasional di tengah musibah bencana yang melanda sejumlah daerah, khususnya di Sumatera dan Aceh.
General Manager Pengembangan Jaringan Dompet Dhuafa, Bobby P Manullang, mengatakan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut sejalan dengan semangat kebersamaan dan keprihatinan terhadap saudara-saudara yang tengah menghadapi bencana.
“Ini bagian dari upaya menumbuhkan empati kita kepada saudara-saudara yang terdampak musibah. Imbauan ini masih sejalan dengan semangat kebersamaan agar kita tidak menimbulkan hiruk-pikuk dan selebrasi yang tidak inline dengan kondisi keprihatinan di wilayah bencana,” ujarnya kepada Republika.co.id usai melepas relawan respon darurat pendidikan ke Sumatera dan Aceh di Kantor Dompet Dhuafa, Jakarta Selatan, Rabu (24/12/2025).
Menurut dia, perayaan tahun baru selama ini kerap diidentikkan dengan pesta dan euforia yang minim makna. Dalam situasi darurat kemanusiaan, Bobby menilai tradisi tersebut perlu diarahkan ke kegiatan yang lebih substansial dan bernilai kepedulian.
Namun demikian, Bobby menekankan bahwa pelarangan tidak seharusnya berhenti pada aspek pembatasan semata. Ia mendorong agar pemerintah daerah mengonversi perayaan tahun baru menjadi kegiatan alternatif yang bersifat reflektif dan spiritual.
“Lebih baik kalau tidak sekadar dilarang, tetapi dikonversi menjadi kegiatan lain yang juga dikoordinir oleh pemerintah daerah. Misalnya doa bersama atau dzikir nasional,” kata dia.
Ia pun mencontohkan kegiatan Dzikir Nasional yang akan digelar Republika di Masjid At-Thohir, Depok pada Rabu (31/12/2025) malam, sebagai bentuk perayaan tahun baru yang lebih relevan dengan kondisi kebangsaan saat ini.
Menurut Bobby, kegiatan semacam itu dapat menjadi manifestasi kepedulian nyata masyarakat Jakarta terhadap para korban bencana.
“Tradisi yang biasanya tidak terlalu memiliki makna, apalagi pasca bencana, harus diarahkan ke hal-hal yang langsung menyentuh rasa kemanusiaan. Ini sebagai pesan bahwa masyarakat DKI juga berdoa secara khusus untuk saudara-saudara kita di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh,” jelasnya.
Dengan pengalihan tersebut, Bobby berharap momentum pergantian tahun dapat menjadi sarana memperkuat solidaritas nasional.
“Sementara kita menahan selebrasi yang berlebihan, kita alihkan kepada acara yang khidmat dan mendoakan mereka yang sedang tertimpa musibah,” ujarnya.

2 hours ago
3








































