REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jujur saja, bagi orang awam atau orang tua kita di rumah, semua mahasiswa yang kuliah di fakultas komputer itu sama saja.
Kerjanya kalau nggak benerin printer macet, ya instal ulang Windows, atau yang paling absurd dimintai tolong nge-hack akun Facebook tetangga yang lupa password. Padahal, dunia IT itu luasnya minta ampun, Bos.
Salah satu kebingungan terbesar yang sering bikin calon mahasiswa baru kena mental adalah memahami perbedaan sistem informasi dan teknologi informasi.
Belum lagi sekarang muncul pemain baru yang namanya Sistem dan Teknologi Informasi (STI). Namanya mirip-mirip, bikin pusing, tapi isinya beda jauh. Salah pilih jurusan, bisa-bisa kamu terjebak empat tahun mempelajari hal yang sebenernya nggak kamu minati.
Nah, biar kamu nggak cuma ikut-ikutan tren dan paham betul peta pertempuran sistem informasi vs teknologi informasi vs STI, mari kita bedah satu per satu dengan bahasa manusia, bukan bahasa robot.
1.Materi Perkuliahan: Bedah Isi Kepala
Mari kita mulai dari dapur pacunya, yaitu mata kuliah. Ini fondasi yang bakal membedakan isi otak lulusannya nanti.
Pertama, Sistem Informasi (SI). Jurusan ini ibarat jembatan diplomatik. Kamu berdiri di tengah-tengah antara orang teknik yang ngomongnya kode biner dan orang manajemen yang ngomongnya duit.
Mata kuliah sistem informasi itu gado-gado antara coding, database, dan manajemen bisnis. Kamu belajar bikin aplikasi, tapi juga belajar gimana aplikasi itu bisa bikin perusahaan untung.
Kedua, Teknologi Informasi (TI). Kalau ini kandangnya anak teknik sejati. Mata kuliah teknologi informasi lebih fokus ke infrastruktur.
Kamu bakal akrab sama jaringan komputer, keamanan siber, integrasi sistem, sampai cloud computing. Ibarat membangun rumah, anak TI adalah insinyur sipil yang memastikan fondasi dan tiangnya kokoh.
Ketiga, Sistem dn Teknologi Informasi (STI). Nah, ini varian hibrida. Mata kuliah sistem dan teknologi informasi menggabungkan keduanya tapi dengan porsi yang diracik khusus untuk integrasi perangkat lunak dan perangkat keras dalam skala enterprise. Kurikulumnya lebih holistik, mencakup arsitektur sistem yang kompleks.
2.Skill yang Dipelajari: Senjata Perang di Dunia Kerja
Beda jurusan, beda juga jurus andalannya. Skill sistem informasi yang paling menonjol adalah analisis proses bisnis dan manajemen proyek IT. Anak SI harus jago ngomong dan menerjemahkan kebutuhan klien yang abstrak menjadi rancangan sistem yang logis.
Sedangkan skill teknologi informasi lebih ke arah teknis implementasi. Kamu dituntut jago konfigurasi server, network administration, sampai troubleshooting masalah teknis yang bikin pusing kepala. Kalau internet mati satu kantor, anak TI yang dicari, bukan anak SI.
Sementara itu, skill sistem dan teknologi informasi adalah kemampuan merancang solusi end-to-end. Mereka paham coding, paham jaringan, dan paham gimana sistem itu berinteraksi dengan pengguna dalam skala besar.
3.Prospek Kerja: Lahan Basah Pencari Cuan
Ini bagian yang paling penting. Mau jadi apa nanti? Prospek kerja sistem informasi biasanya mengarah ke posisi seperti System Analyst, IT Consultant, atau Product Manager. Mereka adalah otak di balik strategi digital perusahaan.
Lalu, prospek kerja teknologi informasi banyak mengisi pos sebagai Network Engineer, Cloud Architect, atau Cyber Security Specialist. Posisi-posisi ini krusial banget di era digital. Tanpa mereka, sistem perusahaan bisa lumpuh kena serangan hacker.
Terakhir, prospek kerja sistem dan teknologi informasi sangat fleksibel. Lulusannya bisa masuk ke ranah pengembangan software (Software Engineer) maupun ranah infrastruktur (DevOps Engineer), tergantung spesialisasi yang diambil.
4.Karier dan Gaji: Realitas Dompet
Mari bicara jujur soal duit. Karier lulusan sistem informasi sering kali punya jenjang manajerial yang lebih cepat karena bekal ilmu manajemennya. Sementara karier lulusan teknologi informasi sangat dihargai karena spesialisasi teknisnya yang langka.
Soal gaji lulusan sistem informasi dan teknologi informasi, dua-duanya sama-sama menggiurkan di atas UMR, bahkan untuk level fresh graduate. Di perusahaan startup unicorn atau korporat multinasional, gajinya bisa digit dua kalau skill-mu memang mumpuni. Kuncinya bukan cuma di ijazah, tapi di portofolio dan sertifikasi.
Kuliah di Mana Biar Nggak Salah Jalan?
Sekarang kamu sudah paham bedanya. Pertanyaan selanjutnya, kuliah di mana yang menyediakan paket lengkap ini? Jawabannya ada di Cyber University.
Kampus yang dikenal sebagai The First Fintech University in Indonesia ini membuka ketiga program studi (prodi) tersebut untuk jenjang Sarjana (S1).
Mau masuk Sistem Informasi, Teknologi Informasi, atau Sistem dan Teknologi Informasi, semuanya tersedia dengan kurikulum yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan industri modern.
Tapi, alasan kenapa kamu harus banget daftar di Cyber University bukan cuma karena variasi jurusannya. Alasan utamanya adalah mereka punya senjata rahasia bernama Company Learning Program (CLP).
Jujur deh, kuliah 4 tahun cuma duduk di kelas dengerin dosen ceramah itu udah kuno. Di Cyber University, mereka pakai skema belajar 3+1. Artinya, 3 tahun kamu belajar di kampus, dan 1 tahun sisanya kamu wajib magang di perusahaan.
Dan ini bukan magang abal-abal, ya. Perusahaan yang sudah bekerja dengan Cyber University merupakan perusahaan ternama baik secara nasional maupun internasional.
Jadi, lulusan sistem dan teknologi informasi dari sini nggak akan kaget pas masuk dunia kerja. Mentalnya sudah terbentuk, skill-nya sudah teruji di lapangan.
Jadi, daripada bingung dan galau, mending langsung amankan masa depanmu. Pilih jurusan yang paling "kamu banget" di antara ketiga opsi tadi, dan daftarkan dirimu di Cyber University. Ingat, salah pilih pacar bisa putus, tapi salah pilih jurusan, penyesalannya bisa seumur hidup (atau minimal sampai kamu resign). Gas daftar sekarang!

2 hours ago
3













































