Survei Menunjukkan Apple Intelligence Digemari Pemakai iPhone

6 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan riset yang dilakukan oleh perusahaan jasa keuangan, Morgan Stanley, menyatakan Apple Intelligence mendapatkan persepsi konsumen yang baik. Hal ini berbanding terbalik dengan persepsi investor yang berinvestasi ke perangkat artificial intelligence milik Apple tersebut.

Dilansir dari Pymnts.com, Morgan Stanley merilis hasil risetnya pada Selasa, 22 April 2025. Dalam laporan tersebut, Morgan Stanley menyebut bahwa 80 persen pemilik iPhone di AS yang memenuhi syarat telah mengunduh dan menggunakan platform Apple Intelligence dalam enam bulan terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Platform ini juga meraih skor promotor bersih (Net Promoter Score) yang tinggi, yaitu 53, dan dipandang oleh pengguna iPhone sebagai sesuatu yang mudah digunakan, inovatif, serta mampu meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

"Meski kritik publik terhadap Apple Intelligence sebagian besar masuk akal dan ekspektasi investor terhadap platform AI Apple sangat rendah, hasil survei kami terhadap pengguna iPhone justru menunjukkan gambaran yang lebih optimis," kata Morgan Stanley dalam laporan tersebut.

Survei itu juga menunjukkan bahwa sejak September tahun lalu, jumlah pemilik iPhone yang menganggap penting keberadaan Apple Intelligence di perangkat iPhone mereka berikutnya meningkat 15 poin menjadi 42 persen. Di antara mereka yang berencana melakukan upgrade dalam 12 bulan ke depan, angka tersebut naik hingga 20 poin menjadi 54 persen.

Morgan Stanley juga menemukan bahwa konsumen kini lebih bersedia membayar untuk layanan Apple Intelligence dibandingkan sebelumnya. Rata-rata pengguna yang telah mencoba platform AI ini bersedia membayar $9,11 per bulan—naik 11 persen dari rata-rata $8,17 pada September tahun lalu.

"Kami memang tidak memperkirakan Apple akan segera menerapkan biaya langganan untuk Apple Intelligence sampai platform ini benar-benar matang. Namun, potensi pendapatan jangka panjang dari langganan Apple Intelligence bisa mencapai puluhan miliar dolar per tahun, mengingat ada 1,4 miliar perangkat iPhone aktif di seluruh dunia, 32% pengguna iPhone di AS sudah memiliki perangkat yang mendukung Apple Intelligence, dan pengguna bersedia membayar hingga $9,11 per bulan," ungkap Morgan Stanley.

Apple sendiri memperkenalkan rangkaian fitur AI tersebut pada Juni 2024 dengan janji Apple Intelligence akan merevolusi pengalaman pengguna di iPhone, Mac, dan iPad, sambil tetap menjaga privasi data pengguna. Namun peluncuran fitur ini sempat mengalami kendala, termasuk keluhan atas alat ringkasan AI yang dianggap menghasilkan judul berita yang tidak akurat, yang akhirnya membuat Apple menarik fitur tersebut dari sistem operasinya.

Dikutip dari 9to5mac.com, bagi pengguna iPhone rata-rata, penggunaan fitur seperti Genmoji, ringkasan notifikasi, atau fitur baru di aplikasi foto mungkin merupakan pengalaman pertama mereka berinteraksi dengan AI. Konsumen seperti ini mungkin belum memiliki acuan untuk membandingkan Apple Intelligence dengan platform AI lain.

Dalam konteks ini, awal peluncuran AI Apple yang terkesan lambat mungkin tidak sebesar masalah seperti yang dipikirkan sebagian orang. Terlebih lagi jika iOS 19 berhasil menghadirkan fitur Siri yang tertunda serta peningkatan lainnya, Apple bisa saja mulai dipandang, setidaknya oleh pengguna biasa, sebagai pemimpin di bidang AI.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |